Seniman Musik Sajikan Kecapi, Musik Bambu, dan Handphone, Menggema Hingga ke Swedia - Sweden Saba PlaAstro

- 9 November 2023, 07:58 WIB
Fahdi Hasan, S.Tr.Sn
Fahdi Hasan, S.Tr.Sn /Dok. YBUIS/

Bahkan, yang lebih menarik, diantaranya adalah Bubuau (diputar), Fu (ditiup), Hitada (diketuk), dan Tui Penga (dipetik), yang merupakan bagian dari “RAHAIDI” karya ini mengutamakan warna suara dari ciri karakterisitik bambu idiom poliritmik, canon, dan harmoni menjadi khas pada karyanya, lanjutnya akan berkolaborasi dengan kecapi yang dimainkan oleh Svensson.

Tak hanya itu, ada juga Romy Jaya Saputra, salah satunya pemain biola yang menghadirkan karya “Dinamika Rindu” yang menggunakan media handpone dalam ekspresi karyanya.

Sajian karya-karya ini merupakan bagian dari transformasi lintas budaya dan negara, yang memberi nilai gagasan estetik yang sangat menarik. Hal yang demikian ini menstimulus inspiratif dan kreatifitas dalam khasanah dunia seni dan kesenimanan di Indonesia.

 Baca Juga: Pencarian Enuh Nugraha Berakhir di Rembang, Begini Pernyataan Rekan Sesama Alumni ITB

Perjalanan Musik Kristofer Svensson

Kristofer Svensson
Kristofer Svensson

Sebagaimana kita ketahui bersama, karya musik Kristofer Svensson telah dilakukan oleh solois dan grup seperti Contemporaneous, ensemble mise-en, Quatuor Bozzini, andPlay, Mats Persson & Kristine Scholz, Musica Vitae, Miyama McQueen-Tokita, duo Bennardo/Larson, Norbotten NEO, dan Hong Kong New Music Ensemble di festival seperti Edition Festival for Other Music (SE, 2023).

Kemudian MATA (US, 2023), Nordic Music Days (FO, 2021), Svensk Musikvår (SE, 2019), Ung Nordisk Musik (IS, 2017 dan SE, 2019), Sound of Stockholm (SE, 2016), dan Bang on a Can Summer Music Festival (US, 2015).

Pada bulan Oktober 2017, konser potret dengan musik Svensson berjudul “Pail Air (Oscillating)” diadakan di Scandinavia House di New York City. Salah satu karya yang dilakukan di konser ini, solo biola ‘Duk med broderi och bordets kant’ kemudian direkam oleh Maya Bennardo dan dirilis di album ‘four strings’ di label ‘kuyin’ pada tahun 2022.

Album ini terpilih sebagai salah satu dari sepuluh rilisan klasik kontemporer terbaik tahun 2022 oleh Peter Margasak dari Bandcamp, yang menggambarkan karya Svensson sebagai “salah satu karya musik paling mencengangkan yang pernah saya dengar sepanjang tahun”.

Baca Juga: Galakkan Literasi, 3 Novel Baru Terbit November ini Hasil Program Menulis Novel 30 Hari

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x