Oded Berharap Shalat Idulfitri Digelar Sampai ke Masjid Tingkat RT Agar Jamaah Tersebar

- 11 Mei 2021, 02:39 WIB
Ilustrasi menara masjid pelaksanaan khutbah shalat idul fitri 2021.
Ilustrasi menara masjid pelaksanaan khutbah shalat idul fitri 2021. /pexels.com/Dipin Das

MATA BANDUNG - Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial berharap masjid-masjid di Kota Bandung menggelar salat Idulfitri 1442 Hijriah. Sehingga dapat memecah konsentrasi jemaah yang biasa melaksanakan salat Id di lapangan atau masjid besar.

Ini merupakan upaya desentralisasi pelaksanaan salat Idulfitri. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya kerumunan. “Hasil rapat ini yang krusial. Pertama tentang (salat) Idulfitri, tadi dibahas dan disepakati, (salat) Idulfitri dilaksanakan dengan konsep desentralisasi. Artinya semakin menyebar semakin baik. Karena jumlah jemaah yang ikut dalam salat Idulfitri akan semakin sedikit,” kata wali kota usai mengggelar Rapat Terbatas (Ratas) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Senin 10 Mei 2021.

Ia menerangkan, biasanya pelaksanaan salat Id dilakukan di masjid atau lapangan dengan daya tampung besar agar dapat menghimpun jemaah dari beberapa masjid. Sehingga jumlah jemaahnya pun akan banyak.

Baca Juga: Pasca Sembuh Atalia Berbagi Kisah Keberhasilannya Melawan Covid-19

Namun, tahun ini wali kota berharap, setiap masjid termasuk masjid berkapasitas kecil yang biasanya tidak melaksanakan salat Id diimbau untuk menggelar salat id. Bahkan sebisa mungkin salat Id dilaksanakan hingga ke level RT atau RW.

“Di Kota Bandung ada sekitar 4.000 masjid. Biasanya salat Idulfitri gabungan beberapa masjid di satu tempat. Sekarang, kebijakan kita salat Idulfitri didesentralisasi. Kalau pendekatannya RT, itu ada 9.000-an. Itu lebih baik,” bebernya.

Kendati mengizinkan menggelar salat Id berjemaah, wali kota tetap mengingatkan agar setiap masjid mempersiapkannya dengan matang. “Nanti tetap harus diadakan simulasi dulu. Berkoordinasi juga dengan Satgas di level kewilayahan,” jelasnya.

Baca Juga: Aparat Gabungan Grebek Kampung Ambon Diduga Penyalahgunaan Narkoba

Sedangkan untuk malam takbiran, ia mengimbau masyarakat tidak tidak melaksanakan takbir keliling.

Untuk pembagian zakat, wali kota mengimbau agar panitia pengelola zakat mendistribusikannya secara langsung dan lebih awal. “Tentang pembagian zakat fitrah, biasanya bertumpuk kerumunan karena dibagikan langsung. Maka zakat fitrah sudah bisa dibagiakn sebelumnya dengan harapan tidak terjadi kerumunan. Bahkan mekanismenya oleh petugas diantarkan masing-masing,” terangnya.

Guna mengantisipasi peningkatan aktivitas ziarah kubur pascasalat Id, wali kota juga sudah menugaskan para camat yang wilayahnya terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU) agar membuat tim khusus. Tim ini akan bertugas pengendalian masyarakat yang beraktivitas di TPU.

Baca Juga: Tinjau Langsung Penyekatan, Kapolri Meminta Petugas Meningkatkan Kewaspadaan Jelang Idul Fitri

Wali kota juga mengingatkan agar standar protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin di sekitar TPU. Tak lupa juga skema pengaturan lalu lintas di wilayah sekitar TPU harus dikondisikan agar tidak terjadi kepadatan lantaran pengunjung datang secara berbarengan.

“Ziarah kubur juga yang sering berpotensi menimbulkan kerumunan orang banyak. Tadi kita meminta kepada semua aparat kewilayahan yang memiliki TPU untuk melaksanakan pengetatan pengawasan terhadap orang yang akan ziarah,” ungkapnya.***

Editor: Nugraha A.M

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x