Namun untuk pemula bisa dijadikan sebagai panduan.
“Biasanya tegantung intonasi khatib. Tapi sudah diberitahu, bagi mereka yang biasa lambat ada poin-poin yang harus disesuaikan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sambut Baik Pengelolaan Pertanian Secara Digital Dengan Aplikasi Agree
MUI hanya menyediakan, tidak wajib karena banyak ulama yang lebih kreatif. Sifatnya semacam panduan teks yang membantu bagi yang belum pernah menjadi khotib,” bebernya.
Secara garis besar Miftah mengungkapkan, isi teks yang dibuat menggambarkan perihal hakikat puasa dalam membentuk pribadi yang lebih sabar dan ikhlas.
Hal ini cukup relevan untuk menciptakan masyarakat agar lebih memahami kondisi mutakhir tentang pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bukit Senyum Wisata Alternative di Kabupaten Bandung Barat
“Pertama, memberi kemudahan kepada mereka yang mungkin baru pertama jadi khatib. Kedua, mudah-mudahan ada keseragaman dalam hal selain menikmati Idulfitri juga dengan sabar menjalani hari raya,” jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Bagian Kesejarteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) Setda Kota Bandung, Momon Ahmad Imron mengimbau kepada seluruh panitia pelaksana salat Id agar melapor ke kelurahan.
Hal itu agar Satgas Penanganan Covid-19 level kewilayahan bisa turut memantau persiapan pelaksanaannya.