"Sampah aman diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk bahan bakar pengganti batubara," kata Yudi. TPST Babakan Siliwangi mampu menghasilkan 10 ton RDF yang digunakan sebagai bahan bakar bagi beberapa pabrik tekstil di sekitar Kota Bandung.
"Di TPST ini juga tidak hanya mengolah sampah domestik tapi juga mengolah sampah daun, yang nantinya diolah menjadi RDF," tambahnya.
Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA tetapi juga menyediakan solusi energi terbarukan.
Yudi menegaskan bahwa ke depan, TPST Babakan Siliwangi akan menjadi pusat edukasi bagi masyarakat untuk melihat bagaimana sampah diolah menjadi energi terbarukan.
"Dari mulai sampah masuk sampai menjadi RDF dan dikirim ke pabrik tekstil," jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa saat ini, sarana dan prasarana untuk mendukung wisata edukasi ini sedang dipersiapkan.
"Semoga wisata edukasi pengolahan sampah ini dapat segera dibuka bagi masyarakat," harap Yudi.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar tetapi juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga. Dengan demikian, TPST Babakan Siliwangi dapat menjadi model yang menginspirasi kota-kota lain dalam mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan.***