Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik

- 3 Juni 2024, 11:35 WIB
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik /Dok. bandung.go.id/

Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik

“Bukan hanya kulinernya yang kami jual, tetapi juga tempat dan suasana. Makanya, kami sediakan penyewaan baju adat yang bisa disewa di Warung Mang Aceng,” tambah Irman.

Sajian Kuliner Khas Sunda dengan harga Terjangkau
Restoran ini menawarkan berbagai hidangan khas Sunda yang menggugah selera. Pengunjung dapat menikmati nasi liwet, nasi bakar pete jambal, ayam kampung bumbu, serta berbagai tumisan yang mungkin jarang ditemukan seperti tumis bunga pepaya, tumis keciwis, dan tumis genjer. Aneka sambal seperti sambal dadak terasi, sambal bawang, sambal goang, dan sambal tomat juga tersedia untuk melengkapi hidangan.

Di sektor minuman, ada pilihan minuman 'jadul' seperti bandrek, bajigur, dan es dulang indung yang legendaris. Semua disajikan dengan metode tradisional, seperti memasak menggunakan hawu.

“Metode penyajiannya jadul banget deh. Misalnya, kita memasak dengan metode dibakar. Pakai hawu gitu masaknya,” terang Irman.

Baca Juga: Teras Cikapundung Direaktivasi, Gemericik Bikin Sensasi Seperti Berada di Kota Seoul

Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik

Harga di Dumuk Bareto relatif terjangkau. Menurut Irman, pengunjung tidak perlu merogoh kocek lebih dari Rp100.000 untuk menikmati suasana dan berbagai menu yang ditawarkan. Sejak dibuka pada awal Mei 2024, restoran ini selalu ramai oleh pengunjung, terutama para ibu-ibu yang gemar berfoto di spot-spot menarik yang tersedia.

Karena popularitasnya, sering kali pengunjung harus mengantre untuk mendapatkan tempat duduk. Dumuk Bareto hanya memiliki kapasitas 200 orang, sehingga waiting list menjadi pemandangan umum.

“Hal yang bikin kami senang, sekaligus agak tidak enak juga, pengunjung tuh dibilang ‘maaf bu ini kita waiting list’, tapi mereka mau nunggu,” kata Irman.


Meskipun masih baru, Dumuk Bareto berencana untuk terus berinovasi dan menghadirkan sajian serta pengalaman baru bagi pengunjung. Namun, fokus utama mereka tetap pada konsep kuliner tradisional dan suasana nostalgia pedesaan.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah