Network
MATA BANDUNG - Sejumlah negara di Eropa, khususnya anggota NATO telah memasok persenjataan untuk mendukung Ukraina dalam konflik yang terjadi dengan Rusia.
Namun, beredar kabar jika sebagian masyarakat Jerman ada juga yang menyarankan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk menyerah saja kepada Rusia.
Salah satu pembaca publikasi Jerman, Die Welt mengkritik kebijakan Presiden Ukraina dan menyarankan untuk membuat perjanjian damai dengan Rusia sesegera mungkin agar bencana peperangan bisa segera dihentikan.
Baca Juga: Jadwal Kajian Islam di Kota Bandung Hari Ini Ba'da Subuh Hingga Dzuhur, Minggu, 24 Juli 2022
Die Welt dalam sebuah diskusi mengungkapkan jika hal itu dilakukan agar negara lain tidak menanggapi permintaan pemimpin Ukraina untuk pasokan pertahanan udara ke Kyiv.
“Zelensky harus menghadapi kebenaran dan membuat kesepakatan damai dengan persyaratan Rusia,” kata seorang pembaca.
"Volodymyr Zelensky, jadilah anak yang cerdas dan buat kesepakatan dengan Rusia sekarang, menyerahkan beberapa wilayah sesuai kebutuhan (seperti yang disarankan Kissinger) selama dukungan dari Barat relatif kuat," ujar seorang komentator lain menekankan.
Baca Juga: Asik Menyerang, Persija Kecolongan Gol di Penghujung Babak Pertama
Salah satu pembaca lainnya bahkan meminta Presiden Ukraina itu untuk menyerah dan hentikan mengemis ke negara Barat.
“Zelensky sekali lagi memohon dan menuntut alih-alih menyerah dan menghentikan permusuhan,” kata Maik Goering.
"Hitler baru dapat menuntut apa pun yang dia inginkan. Dia telah lama berperilaku seperti lalim terhadap rakyatnya! Ukraina tidak membutuhkan senjata, tetapi kesopanan, diplomasi dan, yang paling penting, pemerintahan baru," tutur DirkMatties4 berbagi pendapatnya.
Baca Juga: One Piece 1054: Ryokugyu Berhadapan dengan Sarung Pedang merah, Penasaran dengan kekuatan spesial Luffy
Zelensky juga dinilai tidak mampu membeli senjata dan harus melakukan negosiasi damai sesegera mungkin, jangan mengemis senjata dan merepotkan yang lain.
Pihak berwenang Kyiv telah berulang kali merapat ke negara-negara Barat dengan permintaan untuk membantu pasokan senjata.
namun, aada saat yang sama, mantan duta besar Ukraina untuk Berlin, Andriy Melnyk berulang kali menuduh Jerman terlalu lambat dalam memberikan bantuan militer.***
