MATA BANDUNG - Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengonfirmasi penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap jurnalis saat agresi penjajah Israel berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung.
Organisasi internasional Wartawan Tanpa Batas (Reporters sans frontières/RSF) telah mengajukan pengaduan kejahatan perang ke ICC mengenai kematian sejumlah wartawan Palestina dalam agresi Zionis di Jalur Gaza, lapor Kantor Berita Palestina (WAFA).
Pihak kantor jaksa ICC Karim Khan juga telah meyakinkan bahwa kejahatan terhadap jurnalis termasuk dalam penyelidikannya untuk masalah Palestina.
“Hari ini, saya mengonfirmasi inisiasi oleh kantor jaksa ICC tentang penyelidikan Situasi di Palestina. Investigasi akan mencakup kejahatan dalam yurisdiksi ICC yang diduga telah dilakukan pada 13 Juni 2014, yakni tanggal referensi yang dibuat dalam rujukan ke kantor saya tentang Situasi (di Palestina),” kata ICC, Selasa.
Baca Juga: 92 Jurnalis Terbunuh dalam Aksi Genosida yang Dilakukan Penjajah Israel Sejak 7 Oktober 2023
Israel takut media
Pada Senin (8/1), Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyatakan keprihatinan mendalam mengenai tingginya jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh di Jalur Gaza, menyusul kematian dua jurnalis yang bekerja untuk Al-Jazeera biro Gaza pada 7 Januari.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan ratusan jurnalis, juru kamera dan fotografer gugur di Gaza, yang menekankan bahwa zionis Israel membenci anggota media.
Menlu Amirabdollahian menyampaikan pernyataan tersebut di halaman akun media sosial X miliknya pada Senin (8/1) malam.
Baca Juga: Jurnalis Jadi Target Serangan Penjajah Israel, Berusaha Membunuh Kebenaran yang Terjadi di Palestina