Rembug Stunting Kembali Digelar di Paragon, Libatkan Kerjasama Multisektor

- 28 Juni 2024, 17:05 WIB
Rembug Stunting Kembali Digelar di Paragon, Libatkan Kerjasama Multisektor
Rembug Stunting Kembali Digelar di Paragon, Libatkan Kerjasama Multisektor /Dok. paragoncorp/

MATA BANDUNG - Rembug Stunting Lintas Sektor kembali digelar di Paragon Head Office, Jakarta, pada Kamis, 27 Juni 2024. Acara ini berfungsi sebagai wadah pertukaran pengetahuan antara berbagai pemangku kepentingan seperti kementerian/lembaga, perusahaan, dan NGO dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia. Kesuksesan acara perdana pada Juli 2023 lalu mendorong penyelenggaraannya kembali tahun ini, dengan harapan melanjutkan kolaborasi inisiatif baik yang telah dimulai sebelumnya.


Rembug Stunting Lintas Sektor diinisiasi oleh Saving Next Generation Institute (SNGI) bersama dengan WeCare.id, Indonesia Power, serta ParagonCorp sebagai tuan rumah. Melalui acara ini, diharapkan lahir lebih banyak kolaborasi yang berkontribusi signifikan dalam penanganan stunting di Indonesia.


Topik utama yang dibahas dalam Rembug Stunting Lintas Sektor adalah "Studi Pencegahan Stunting dan Strategi Nasional untuk Mengatasi Stunting di Indonesia". Dalam kegiatan ini, berbagai pihak berbagi program-program stunting yang mereka miliki, tantangan yang dihadapi, kendala yang diatasi, serta keberhasilan yang dicapai dalam intervensi masing-masing.

Baca Juga: ParagonCorp Bersama ITB Dukung ‘Limitless Education’ bagi Anak Muda Mengusung Konsep Pendidikan Tanpa Batas

Rembug Stunting Kembali Digelar di Paragon, Libatkan Kerjasama Multisektor
Rembug Stunting Kembali Digelar di Paragon, Libatkan Kerjasama Multisektor

Nurul Huda dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, "Penurunan stunting di Indonesia masih tinggi yaitu hanya 0,1% dari target 14%. Anak-anak dengan status gizi dan berat badan kurang merupakan PR terbesar kita karena 3x lebih beresiko menjadi cikal bakal stunting."


Nurul Huda menekankan pentingnya memantau perkembangan remaja putri dan ibu hamil di Indonesia. Beberapa strategi yang dapat dilakukan termasuk memperhatikan kondisi gizi remaja putri dan ibu hamil serta memberikan pengetahuan mengenai stunting sejak dini.

"Pemberian tablet tambah darah, screening anemia, pemeriksaan kehamilan, dan pemberian kelas-kelas ibu hamil di desa merupakan beberapa strategi yang Kemenkes lakukan sebagai tindakan preventif mencegah stunting," jelasnya.


Saving Next Generation Institute (SNGI), sebagai organisasi yang aktif dalam memberdayakan desa-desa di Indonesia, juga turut berperan dalam menyusun program untuk menekan laju stunting. Goris Mustaqim, pendiri SNGI, menuturkan, "Sejalan dengan Kementerian Kesehatan yang fokus menangani stunting di Indonesia, SNGI hadir untuk meningkatkan pendidikan kesehatan ibu dan anak. Kami berkomitmen memperkuat desa-desa dengan sumber daya dan dukungan untuk optimalisasi Dana Desa guna mencegah stunting."

Baca Juga: Kirimkan Bantuan Senilai Rp3 M, ParagonCorp Lanjutkan Aksi Kemanusiaan untuk Warga Palestina di Bulan Ramadhan

Rembug Stunting Kembali Digelar di Paragon, Libatkan Kerjasama Multisektor
Rembug Stunting Kembali Digelar di Paragon, Libatkan Kerjasama Multisektor

Komitmen ParagonCorp


Ari Kleryyanti dari tim CSR ParagonCorp menyampaikan harapannya setelah diadakannya acara ini. "Semoga dengan adanya Rembug Stunting ini akan semakin banyak kolaborasi lintas sektor sehingga bisa mempercepat angka penurunan stunting di Indonesia. Sebagai tuan rumah, ParagonCorp berkomitmen untuk terus memberikan kebermanfaatan yang luas khususnya dalam menanggulangi stunting di Indonesia," ujarnya.


Rembug Stunting Lintas Sektor dihadiri oleh berbagai lembaga pemerintah, perusahaan, dan NGO. Beberapa di antaranya adalah Kemenkes RI, Kemenko PMK RI, Dompet Dhuafa, Tanoto Foundation, PLN Indonesia Power, Pertamina Foundation, PT Astra International Tbk., Indofood, JPAL, Mandiri, Edufarmer, serta CISDI.


Saving Next Generation Institute (SNGI) adalah platform gerakan edukasi kesehatan ibu dan anak sejak dalam kandungan hingga berusia 18 tahun. Didirikan oleh Goris Mustaqim bersama Dompet Dhuafa dan AMS, SNGI fokus pada pengumpulan data kehamilan dan tumbuh kembang anak, pendalaman kajian, serta pembentukan model intervensi berbasis data. Selain itu, SNGI juga berperan aktif sebagai wadah kolaborasi serta kampanye Gerakan Peduli Ibu dan Anak berbasis masyarakat.***

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah