Borobudur Bercahaya, Festival Lampion Meriahkan Penutupan Hari Raya Waisak

24 Mei 2024, 07:00 WIB
Sejumlah Bhikkhu bermeditasi saat detik-detik Waisak 2568 BE/2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/5/2024). Detik-detik Waisak tahun ini jatuh pada pukul 20:52:42 WIB. /Dok. Arie Prasetyo/

 

 

MATA BANDUNG - Perayaan Waisak Nasional 2568 BE/2024 yang dipusatkan di Lapangan Marga Utama Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ditutup dengan kemeriahan festival lampion. Acara ini diorganisasi oleh Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI), yang menghadirkan rangkaian kegiatan yang menambah kekhidmatan perayaan Waisak.

Pada Kamis malam, umat Buddha yang hadir di Candi Borobudur terlebih dahulu melakukan sesi meditasi yang dibimbing oleh para biksu sangha. Setelah meditasi, para peserta diajarkan tata cara melepaskan lampion. Lampion-lampion tersebut dibuat dari bahan ramah lingkungan yang sepenuhnya terurai setelah melayang di udara, sehingga tidak meninggalkan limbah di lingkungan sekitar.

Kepedulian MBMI terhadap lingkungan terbukti pada pelepasan lampion Waisak tahun 2023, di mana tidak ada laporan terkait klaim asuransi atau keluhan masyarakat mengenai sampah. MBMI juga mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan menyiapkan asuransi, pemadam kebakaran, dan ambulans untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan semua pihak.

Baca Juga: Wah Seru! Sambut Libur Lebaran, TMII Gelar Jelajah Festival Pulang Kampung

Borobudur Bercahaya, Festival Lampion Meriahkan Penutupan Waisak. Dok. Arie Prasetyo

Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian Penerangan Agung oleh Siddharta yang kemudian menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama atau parinibbana. Detik-detik Waisak tahun ini jatuh pada Kamis, pukul 20.52 WIB, yang menambah kekhidmatan perayaan.

Tema Waisak Nasional 2024 adalah "Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran Yang Diajarkan Oleh Sang Buddha", dengan sub-tema "Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian". Tema ini diharapkan dapat menjadi refleksi dan panduan bagi umat Buddha dan masyarakat umum untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

"Pelepasan lampion Waisak merupakan acara yang ditunggu-tunggu setiap tahun oleh masyarakat. Pelepasan lampion ini sudah menjadi ikon Waisak Nasional di Candi Borobudur," ujar Fatmawati, Koordinator Lampion Waisak Nasional 2568 BE/2024 dan Ketua Umum Wanita Buddha Mahanikaya Indonesia.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri 1445 H, TWC dan TMII Berikan 3.100 Paket Bingkisan Lebaran kepada Masyarakat Sekitar

Borobudur Bercahaya, Festival Lampion Meriahkan Penutupan Waisak. Dok. Arie Prasetyo

Setiap tahun, acara pelepasan lampion menarik perhatian tidak hanya umat Buddha tetapi juga wisatawan dari seluruh Indonesia dan mancanegara. Mereka datang untuk ikut serta dalam ritual atau sekadar menyaksikan lampion-lampion yang dilepaskan ke langit, melambangkan penerangan, kedamaian batin, ketenangan, kebahagiaan, dan harapan. Peserta juga menuliskan doa, cita-cita, dan impian mereka pada stiker yang diterbangkan bersama lampion.

Untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat dalam pelepasan lampion tahun ini, MBMI menyelenggarakan dua sesi pelepasan lampion. Dengan begitu, lebih banyak orang bisa berpartisipasi dan merasakan momen magis yang telah menjadi ikon Waisak di Candi Borobudur.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler