Dinilai Cukup, Presiden Jokowi Tidak Akan Impor Beras Sampai Juni 2021

- 4 Mei 2021, 06:50 WIB
Beras merupakan salah satu bahan poko untuk menunaikan zakat fitrah.
Beras merupakan salah satu bahan poko untuk menunaikan zakat fitrah. /Pixabay/

Terlepas dari masalah impor atau tidak, sektor pertanian pangan memang merupakan sektor yang krusial, bahkan sebagai kekuatan baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, menyerap tenaga kerja, dan mengurangi angka kemiskinan.

Terbukti di tengah pandemi Covid-19 tahun lalu, sektor pertanian tumbuh positif ketika seluruh sekor lainnya negatif. Neraca perdagangan tanaman pangan dan hortikultura mengalami defisit setiap tahun, meski neraca perdagangan pertanian secara keseluruhan surplus.

Dalam konteks ini, pemerintah wajib punya program swasembada pangan yang jelas. Itu bisa dimulai dari beras, jagung, bawang merah, dan singkong. Untuk mengakselerasi program swasembada pangan, pemerintah harus bersinergi dengan swasta dan akademisi.

Baca Juga: Kaesang dan Raffi Ahmad Diminta Serius Mengurus Klub Sepak Bola Oleh Ketua PSSI Mochamad Iriawan

Salah satu langkah pemerintah dengan membangun food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah benar dan patut diapresiasi. Program itu tidak terlepas dari wujud keinginan pemerintah mengamankan masalah pangan bangsa ini (security food).

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengungkapkan, pemerintah terus berupaya mengurangi impor dengan menggenjot produksi petani domestik. “Salah satu upaya pemerintah mewujudkan swasembada dan mengantisipasi ancaman krisis pangan adalah membangun food estate.”

Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pemerintah melalui program Indonesia Tumbuh menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, terutama di sektor perkebunan dan perikanan. “Pemerintah akan membuat one stop service quarantine industri perikanan di Indonesia timur agar kita bisa langsung mengekspor hasil laut. Di industri perkebunan, pemerintah fokus meningkatkan produksi kelapa sawit,” ujar Erick Thohir pada acara Milenial Fest 2021 secara virtual di Jakarta, Sabtu (17/4/2001).

Baca Juga: Rombak Susunan Pengurus, PT Perusahaan Gas Negara TBK Optimalkan Subholding Gas Nasional Hingga 96 Persen.

Berdasarkan data International Trade Center (ITC), tren impor pangan terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada 2019, nilai impor pangan mencapai USD11,57 miliar dibanding USD8,38 miliar pada 2015.

Pangan yang diimpor meliputi gula, buah-buahan, susu, daging, sayur-sayuran, ikan, udang, sereal, minyak, dan lemak nabati serta hewani, minuman, biji-bijian/padi-padian, kopi teh, dan rempah.

Halaman:

Editor: Nugraha A.M

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x