MATA BANDUNG - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Heruanto mengatakan aplikasi finansial berbasis teknologi (fintech) yang membantu penyaluran bantuan sosial (bansos) bisa memberikan bantuan penyediaan data warga penerima.
"Kalau seandainya sekarang pemerintah mau menggunakan fintech dari perbankan, ya jangan hanya sistem delivery-nya saja," kata Agus kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan selama ini penyaluran bansos menghadapi dua permasalahan yang terus berulang, yakni terkait akurasi data penerima dan tata cara penyaluran bansos.
Baca Juga: Aturan PPKM Level 4 Tidak Berubah : Oded Upayakan Ringankan Dampak Ekonomi
Baca Juga: Colorful RTX 3060 LHR 12GB Igame mini OC L telah resmi diluncurkan.
Permasalahan tersebut, menurut dia, disebabkan pemerintah belum menggandeng pihak perbankan atau penyalur lain untuk turut andil dalam pengolahan data penerima bansos.
"Sistem perbankan yang lebih tepat dapat menentukan nasabah atau target yang akan memperoleh bantuan itu. Karena perbankan memiliki sistem akuntabilitas keuangan yang bisa dipercaya, jadi mereka tidak mau rugi ibaratnya," katanya.
Namun, tambah dia, pemerintah harus terlebih dahulu memastikan bahwa perbankan dan fintech yang ditunjuk untuk menyalurkan bansos memiliki kemampuan dalam menyeleksi data penerima agar lebih akurat.