Situs Pemerintah Diretas Untuk Promo Judi Online, Pakar Keamanan Siber Angkat Bicara

- 28 Oktober 2021, 20:32 WIB
Situs Pemerintah Diretas Untuk Promo Judi Online, Pakar Keamanan Siber Angkat Bicara
Situs Pemerintah Diretas Untuk Promo Judi Online, Pakar Keamanan Siber Angkat Bicara /Humas.polri.go.id

MATA BANDUNG- Makin maraknya praktik judi online dimasa pandemi membuat Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri langsung melakukan tindakan.

Teranyar, mereka menangkap tersangka yang diduga membobol belasan situs pemerintah untuk dijadikan promo judi online.

Menurut Kasubdit II Dittipdisiber Bareskrim Kombes Rizki Agung Prakoso, para pelaku melakukan penanaman script atau backlink di situs yang dituju untuk meningkatkan rating dan mempromosikan situs perjudian online.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 22 Kapan Diumumkan? Simak Prediksinya Disini

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 22 Resmi Ditutup, Kuota Cuma 46 Ribu Peserta

Terkait kasus ini, pakar keamanan siber Pratama Persadha menuturkan, para pelaku memang sebagian sudah ditangkap. Namun ia menghawatirkan praktik semacam ini akan menjadi tren, mengingat lemahnya keamanan siber pada situs milik pemerintah dan lembaga negara.

Menurutnya, pelaku mudah sekali meretas situs pemerintah karena memang pengamanannya masih lemah dan belum menjadi budaya yang mengakar. Ia menuturkan, situs pemerintah menjadi korban deface web, tapi sekarang mulai menjadi tren diretas untuk situs judi online.

Ia mengatakan peretas memanfaatkan situs pemerintah yang sehari-harinya sering dibuka masyarakat umum, baik untuk mencari infromasi atau pelayanan publik, karena bisa menaikkan rating iklan judi online.

Lebih lanjut Pratama mengatakan, saat ini serangan siber sudah tidak bisa dilihat hanya dari aspek teknis saja, tetapi juga mampu dipetakan.

Dia mencontohkan, misalkan jika ada isu yang sedang trending, seperti musim pemilu atau sedang tender tertentu sehingga harus ada upaya untuk memetakan motif di balik serangan karena motifnya dinamis.

“Perlu dilakukan deep vulnerable assessment terhadap sistem yang dimiliki, serta melakukan penetration test secara berkala untuk mengecek kerentanan sistem informasi dan jaringan. Lalu gunakan teknologi Honeypot dimana ketika terjadi serangan maka hacker akan terperangkap pada sistem ini, sehingga tidak bisa melakukan serangan ke server yang sebenarnya,” terang Pratama.

Selain itu, ia mengatakan perlu ditambahkan juga sensor cyber threads intelligent untuk mendeteksi malware atau paket berbahaya yang akan menyerang sistem. Lalu yang terakhir dan paling penting adalah membuat tata kelola pengamanan siber yang baik dan mengimplementasikan standar keamanan informasi yang sudah ada.

Baca Juga: Ini Keseruan Sinopsis Film Dari Venom 2 yang Sudah Mulai Tayang di Bioskop

"Masih banyak website pemerintah maupun perguruan tinggi yang belum diperbaiki. dan masih menampilkan iklan judi beberapa domain tersebut," tutupnya.***

Editor: Mia Dasmawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah