MATA BANDUNG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan akan mengusut tuntas kasus kerusuhan yang menewaskan ratusan orang di Kanjuruhan.
Setidaknya ada 125 orang yang dinyatakan tewas usai laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya dalam turnamen Liga 1.
Sejumlah pejabat pun datang ke lokasi guna memastikan bahwa investigasi penyebab insiden segera dilakukan dengan maksimal.
Para pejabat tersebut diantaranya Menko PMK Muhadjir Efendy, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Zainudin Amali, Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Aries Jangan Terlalu Banyak Ikut Campur Dengan Urusan Orang Lain
Mereka meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan dan RSUD Kanjuruhan Malang, takziyah ke keluarga korban meningga dunia, serta menjenguk para korban yang masih dirawat di rumah sakit.
Mereka juga menginginkan agar para korban baik yang meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan mendapatkan pelayanan yang terbaik.
“Yang ingin saya sampaikan bahwa hadirnya pejabat pemerintah pusat penanda kuatnya komitmen melakukan investigasi hingga tuntas terkait insiden di Kanjuruhan", kata Khofifah.
"Pun begitu dengan Pemprov, Pemkab maupun Pemkot, kami bersama sama akan fokus dan memastikan bahwa pelayanan terbaik diberikan pada para korban insiden Kanjuruhan baik yang meninggal dunia, luka berat maupun luka ringan,” tandas Khofifah.
Baca Juga: Seberapa Pentingkah Disiplin Bagi Pelajar SMP, Berikut Uraiannya
Ia juga menegaskan bahwa yang masih dirawat di rumah sakit, semua biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah. Sehingga dipastikan bahwa mereka yang tengah menjalani perawatan tidak mengalami kendala khususnya biaya.
“Seluruh layanan kesehatan yang diberikan untuk para korban insiden Kanjuruhan, baik yang ada di rumah sakit di Kabupaten Malang, Kota Malang, RS Saiful Anwar milik Pemprov Jawa Timur, semua atas tanggungan pemerintah. Untuk RSSA misalnya menjadi tanggungan Pemprov Jatim," kata Khofifah.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah menyampaikan, Pemprov Jawa Timur juga telah memberikan santunan takziah secara bertahap bagi korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp 10 juta. Kita akan mempercepat agar santunan takziyah segera diterima oleh keluarga ahli waris.
"Bagi yang meninggal dunia Pemprov telah menyampaikan bertahap secepat mungkin untuk memberikan santunan takziyah masing-masing Rp 10 juta. Kalau warga Kota Malang, maka Pemkot Malang juga memberikan Rp 10 juta. Kalau warga Kabupaten malang maka dari Pemkab Malang Rp 10 juta dan dari Bank Jatim Rp 5 juta," jelas Khofifah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini, Hari Ini Akan Ada Hal Yang Kurang enak Menghampirimu
"Dan untuk yang luka berat kami memberikan tambahan untuk keluarga sebesar Rp 5 juta," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan gubernur perempuan pertama Jatim ini, Pemprov Jatim juga akan mengawal pengusutan tuntas terkait penyebab insiden Kanjuruhan yang dilakukan oleh jajaran terkait. Sebab insiden ini menjadi duka mendalam tak hanya bagi Jatim tapi juga duka sepak bola Indonesia.
Secara khusus Gubernur Khofifah juga mengajak masyarakat Jatim untuk melakukan salat ghaib untuk para korban yang meninggal dunia. Salat ghaib bisa dilakukan secara terkordinir oleh masing-masing elemen masyarakat untuk mendoakan agar mereka yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT
“Secara khusus saya mengajak seluruh warga Jawa Timur untuk menyempatkan salat ghaib bagi para korban insiden Kanjuruhan yang meninggal dunia. Kita doakan bersama mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tandas Khofifah.***