Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2024 Wilayah Bandung dan Sekitarnya, Link Download

- 11 Maret 2024, 13:03 WIB
Jadwal Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 1445 H/2024 M.
Jadwal Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 1445 H/2024 M. /kemenag.go.id

 

MATA BANDUNG - Setiap umat Islam tentu akan mengenal yang namanya jadwal imsakiyah pada saat bulan puasa. Dimana jadwal imsakiyah berisi mengenai informasi sholat lima waktu, waktu dimulainya puasa, dan jam berbuka puasa saat bulan Ramadhan.

Imsakiyah berasal dari kata “imsak”. Secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imsak adalah saat dimulainya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum.

Pengertian imsak juga dapat diartikan sebagai “berpantang” dan “menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sadik sampai datang waktu berbuka.”

Secara istilah, pengertian “Imsak” yang umum dipahami adalah memulai untuk berhenti makan sahur agar tidak terlewat hingga masuk Subuh.

Istilah imsak tidak dikenal pada masa Rasulullah Saw dan para sahabat. Penentuan waktu Imsak pada bulan puasa pada dasarnya tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-qur’an, tetapi ada ayat yang menyangkut tentang waktu dimulainya umat Islam untuk berhenti makan dan minum dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 187.

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ

“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.”

Mengutip laman MUI, Dasar penggunaan dan diberlakukannya Imsak adalah tafsir dan ta’wil apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw berdasarkan riwayat Zaid bin Tsabit:

Diriwayatkan dari Muslim bin Ibrahim, diriwayatkan dari Hisyam, diriwayatkan dari Qatadah, dari Anas, dari Zaid bin Tsabit r.a ia berkata “Kami sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian kami melakukan salat (Subuh)” saya berkata; “Berapa lama ukuran antara Sahur dan Subuh?” Nabi bersabda; “Seukuran membaca 50 ayat Al-Qur’an.”

Maka dalam hadist tersebut Zaid bin Tsabit memperkirakan jarak dan waktu tersebut selama membaca ayat Al-Qur’an, sekaligus sebagai isyarat bahwa saat itu merupakan waktu untuk membaca Al-Qur’an.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Kemenag masjidaljabbar.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x