Network
MATA BANDUNG - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengumumkan kabar gembira bagi industri tambang Indonesia. Izin perpanjangan ekspor konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia (PTFI) telah diberikan, menjamin kelanjutan ekspor hingga akhir tahun 2024. Hal tersebut ia sampaikant di Kementerian Perdagangan, Jumat 31 Mei 2024.
"Sudah... Senin selesai, Senin besok. Saya enggak hafal jumlahnya, pokoknya selesai," ujar Zulkifli dengan senyum lebar di Jakarta, Jumat lalu.
Perpanjangan izin ini berlaku mulai 1 Juni 2024 hingga 31 Desember 2024, menjawab berbagai spekulasi dan kekhawatiran terkait masa depan ekspor konsentrat tembaga PTFI. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso menegaskan bahwa izin yang dikeluarkan bukan untuk perusahaan secara spesifik, melainkan untuk komoditasnya.
"Kan kita enggak ngomong perusahaan, kita ngomong komoditas. Artinya, untuk komoditas yang kemarin, yang lima itu diperpanjang, itu aja kan yang memenuhi syarat," jelas Budi dengan tegas.
Baca Juga: Jokowi Sebut Indonesia Sebentar Lagi Miliki Mayoritas Saham Freeport jadi 61 Persen
Masa berlaku izin ekspor konsentrat tembaga PTFI yang habis pada 31 Mei 2024, kini diperpanjang tanpa kendala berarti.
"Enggak ada masalah, kan tinggal diteruskan. Terkait itu kan soalnya 31 Mei (2024) habis, kan diperpanjang sampai 31 Desember 2024, enggak ada masalah, jalan terus," ucap Budi menenangkan berbagai pihak yang cemas akan kelangsungan ekspor ini.
Perpanjangan izin ini tidak hanya penting bagi PTFI, tetapi juga bagi proyek smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur. PTFI mengajukan perpanjangan (relaksasi) ekspor konsentrat tembaga hingga smelter Manyar beroperasi penuh pada akhir 2024. Smelter ini dijadwalkan selesai konstruksinya pada Mei 2024, disusul dengan uji coba fasilitas (commissioning) dan peningkatan produksi (ramp-up) hingga akhir tahun.
