MATA BANDUNG - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengungkapkan bahwa Blok Rokan di Provinsi Riau tetap menjadi salah satu ladang minyak terbesar di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Presiden saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda, Kompleks Pertamina Hulu Rokan Dumai, Riau.
"Pagi tadi saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162.000 barel per hari," kata Presiden Jokowi. Produksi ini, menurutnya, lebih tinggi dibandingkan saat Blok Rokan masih dikelola oleh perusahaan asing seperti Caltex dan Chevron.
"Blok Rokan ini menyumbang 25 persen dari seluruh produksi minyak nasional di Indonesia," tambah Presiden.
Blok Rokan, yang telah dikelola oleh Caltex dan Chevron selama 97 tahun, kini sepenuhnya berada di bawah pengelolaan negara. Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar untuk mengambil alih aset-aset strategis bangsa dan mengurangi ketergantungan pada pihak asing.
Baca Juga: Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport Indonesia Diperpanjang Hingga Akhir 2024
"Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing," ujar Presiden.
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa pengambilalihan Blok Rokan dan Freeport adalah contoh semangat dan upaya menuju kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi. Ini adalah bagian dari implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata, di mana ekonomi yang berpihak kepada kepentingan nasional diutamakan dan dikelola berdasarkan kekuatan sendiri.