Kenali Filosofi Estetika Jepang 'Wabi-Sabi' yang Menekankan Pada Keaslian, Imperfection, dan Keterbatasan

- 4 Februari 2023, 09:03 WIB
Ilustrasi filosofi estetika Jepang 'wabi-sabi'
Ilustrasi filosofi estetika Jepang 'wabi-sabi' /Reutera/Reuters

MATA BANDUNG - Jepang memang kaya akan filosofi estetika yang unik dan sangat mendalam hingga dibudayakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah wabi-sabi

Wabi-sabi sendiri adalah sebuah filosofi estetika yang berasal dari Jepang dengan menekankan keindahan dan kesederhanaan, alami, juga ketidak sempurnaan.

Seseorang yang menerapkan wabi-sabi akan melihat kenyataan bahwa semua hal dalam kehidupan memiliki kekurangan, ketidak sempurnaan namun justru memiliki keunikan dan kekuatan tak tergantikan.

Baca Juga: Jebakan Cinta 'Love Bombing': Berawal dari Perhatian Pasangan Berujung Pada Hubungan yang Menyakitkan

Baca Juga: Tanda-tanda Seseorng Dengan Inner Child, Pengalaman Masa Kecil yang Pengaruhi Perilaku

Memandang keindahan dalam keterbatasan yang membuatnya menjadi lebih apresiatif pada keaslian dan keindahan alami adalah tujuan dari filosofi tersebut.

Sebelumnya filosofi wabi-sabi adalah merupakan bagian dari tradisi budaya Zen, dan pada mula kehadirannya diterapkan dalam seni teh dan keramik.

Hingga akhirnya wabi-sabi berevolusi dalam budaya Jepang menjadi filosofi hidup yang menekankan pada keaslian, imperfection, dan keterbatasan.

Wabi-sabi telah banyak dipengaruhi oleh estetika Jepang kuno dan seni tradisional seperti ikebana (seni bunga Jepang), kare-sansui (taman rock Jepang), dan seni keramik.

Baca Juga: Pasar Murah Kota Bandung Siap Digelar, Catat Informasinya

Hingga akhirnya populer pada pertengahan abad ke-20 ketika Jepang mulai membuka diri terhadap dunia luar dan memperkenalkan budaya dan filosofinya kepada dunia luar.

Filosofi wabi-sabi kini telah diterima dan dihormati sebagai salah satu filosofi hidup yang paling penting penuh makna dalam budaya Jepang.

Uniknya bahwa tidak ada sosok tertentu yang dikaitkan dengan filosofi wabi-sabi sehingga dianggap bagian dari budaya dan tradisi Jepang.

Filosofi wabi-sabi tersebut dipraktikkan oleh masyarakat Jepang selama berabad-abad, dan berkembang secara organik dari waktu kewaktu.

Wabi-sabi diterima dan dipraktikkan sebagai bagian dari budaya Jepang dan merupakan bagian integral dari filosofi hidup yang diterima secara luas oleh masyarakat Jepang.***

Editor: Havid Gurbada

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x