Inovasi Baterai Mobil Listrik Terus Berkembang dan Berkompetisi dengan Ketat

13 Juni 2024, 21:34 WIB
Sebuah kendaraan energi baru (NEV) di lini perakitan BYD, manufaktur terdepan NEV China, di pabrik BYD di Zhengzhou, Provinsi Henan, China tengah, pada 24 April 2024. /ANTARA/Xinhua/Li Jianan

MATA BANDUNG - Kendaraan listrik masih terus berinovasi dalam menciptakan baterai yang efektif dan efisien. Baru-baru ini BYD dikabarkan akan meluncurkan baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) Blade 2.0 pada paruh kedua tahun ini, yang akan mendukung tingkat pengisian daya cepat 6C.

Di sisi lain, perusahaan baterai terkemuka CATL berencana untuk meluncurkan Qilin Battery 2.0, yang juga memiliki bahan kimia LFP, dengan pengisian daya cepat 6C pada akhir tahun, seperti yang diungkapkan oleh Carnewschina pada Kamis (13/6).

CATL hanya meluncurkan baterai dengan pengisian daya 5C beberapa bulan yang lalu. Pada 27 Februari 2024, Zeekr 001 memasuki pasar di China dengan baterai Shenxing baru dari CATL, yang mendukung pengisian daya 5C.

Baca Juga: Nissan Berupaya Ciptakan Kendaraan Listrik dengan Baterai Solid-State

Pengisian super cepat

Ilustrasi: Baterai Mobil Listrik Hyundai.com

Zeekr 001 baru dapat diisi dari 10 hingga 80 persen dalam 11,5 menit, menambahkan jarak tempuh 472 kilometer berdasarkan standar China Light Duty Vehicle Test Cycle (CLTC).

Shenxing juga merupakan baterai LFP, dan kemudian pada bulan April, CATL memperkenalkan Shenxing Plus dengan kepadatan energi 205 Wh/kg, yang memungkinkan mobil listrik menjangkau jarak 1.000 km. Menariknya, Shenxing Plus hanya mengisi daya 4C.

Pada 1 Maret, Li Auto meluncurkan BEV pertamanya Li Mega. MPV futuristik itu dilengkapi dengan baterai Qilin dengan pengisian daya 5C dan diklaim dapat mencapai jarak tempuh 500 km dalam 12 menit.

Baca Juga: Semua Jenis Kendaraan Listrik Direncanakan Menjadi Alat Transportasi Massal di IKN

Tertinggal

BYD Seagull menawarkan kombinasi unik dengan harga yang terjangkau Instagram/bydseagull

BYD tampaknya cukup tertinggal karena tidak ada modelnya yang mendukung pengisian daya di atas 4C. Namun, perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu sudah dilengkapi dengan teknologi yang baik, dengan BYD biasanya memastikan teknologinya siap produksi sebelum membuat pengumuman apa pun.

Huruf C mengacu pada pengganda pengisian daya baterai dan 6C berarti "enam kali kapasitas." Sebagai contoh, jika mobil listrik memiliki baterai 1.000 mAh, mobil tersebut dapat diisi dengan arus 6000 mA.

Tingkat pengisian daya memberi tahu berapa kali baterai dapat terisi penuh dalam satu jam. Dalam kasus laju pengisian daya 6C, adalah enam kali.

Jadi, secara teori, pemilik dapat mengisi daya seluruh baterai dalam 10 menit dengan tingkat pengisian daya 6C. Secara analogis, baterai 5C dapat diisi penuh lima kali dalam satu jam, jadi untuk mengisi penuh baterai akan memakan waktu 12 menit.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Indonesia Butuh Kepastian Pembangunan Infrastruktur Sesegera Mungkin

Infrastruktur

seperti mobil konvensional, mobil listrik juga memerlukan perawatan yang tepat agar tetap berkinerja optimal dan memiliki umur pakai yang panjang.

Kecepatan pengisian daya perlu dilengkapi dengan infrastruktur pengisian daya yang memadai. Huawei meluncurkan pengisi daya EV ultra cepat 600 kW pada bulan Februari, dan Li Auto berencana untuk membangun 5.000 stasiun pengisian daya super yang mendukung 5C pada tahun 2025.

Namun, kenyataan umum di Tiongkok adalah pengisian daya dengan daya 120 kW. Untuk mencapai pengganda pengisian daya 4C atau 5C, daya harus setidaknya 360 kW.

Konektor supercharging 4C dapat mencapai daya maksimum 480 kW dan arus maksimum 615 A. Namun, stasiun pengisian daya bertenaga tinggi seperti itu cukup langka, dan yang mampu mendukung pengganda 5C bahkan lebih langka lagi.

Akibatnya, meskipun pengguna membeli kendaraan yang mendukung pengisian daya 4C atau 5C, menemukan fasilitas pengisian daya yang sesuai untuk memanfaatkan kemampuan ini sepenuhnya, tetap menjadi tantangan.***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler