Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik

- 3 Juni 2024, 11:35 WIB
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik /Dok. bandung.go.id/

MATA BANDUNG - Berbicara tentang kuliner tematik, Kota Bandung selalu memiliki banyak pilihan menarik untuk dikunjungi. Salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan adalah Dumuk Bareto. Restoran ini tidak hanya menawarkan sajian kuliner lezat, tetapi juga menghadirkan nuansa pedesaan yang asri di tengah hiruk-pikuk kota.


Dumuk Bareto, yang terletak di Jalan Sukawangi No.1A, Gegerkalong, memiliki konsep yang unik dengan menyajikan suasana kampung di tengah kota. Setiap sudut restoran ini dirancang untuk membawa pengunjung kembali ke suasana perkampungan masa lalu. Dari tata letak hingga desain bangunan, semuanya menggambarkan kehidupan desa yang sederhana dan alami.

Misalnya, ada tempat VIP yang disebut Imah Kuwu (rumah Kepala Desa), serta berbagai warung yang menawarkan jajanan tradisional dan spot foto menarik. Masuk ke area Dumuk Bareto, rasanya seperti melangkah keluar dari hiruk-pikuk kota dan memasuki kedamaian pedesaan.

Baca Juga: Sejarah Babakan Siliwangi: Permata Hijau di Jantung Kota Bandung

Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik


Irman, yang bertindak sebagai Pengelola Operasional atau disebut Kuwu di Dumuk Bareto, menjelaskan bahwa konsep ini bertujuan untuk mengajak warga Bandung dan wisatawan bernostalgia dengan suasana pedesaan. Menurutnya, banyak orang yang merindukan suasana kampung halaman, terutama mereka yang merantau dan sukses di kota besar.

“Jadi nama Dumuk Bareto itu maksudnya satu daerah atau satu kampung dengan adat dan suasana perkampungan khas Sunda. Kita ada di tengah kota, namun bisa menghadirkan suasana pedesaan,” ujar Irman saat dikunjungi Humas Kota Bandung.


Dumuk Bareto memiliki berbagai area yang dapat dieksplorasi oleh pengunjung. Ada Imah Kuwu, Warung Mang Aceng, tiga area saung, area outdoor, dan area gunung-gunungan. Untuk menambah nuansa pedesaan, Dumuk Bareto juga menyediakan penyewaan pakaian tradisional Sunda. Ini memungkinkan pengunjung untuk berfoto dengan latar belakang perkampungan dan berpakaian tradisional.

Baca Juga: Wisata Retro di Jalan Braga, Menikmati Klasik Bandung yang Elegan

Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik

“Bukan hanya kulinernya yang kami jual, tetapi juga tempat dan suasana. Makanya, kami sediakan penyewaan baju adat yang bisa disewa di Warung Mang Aceng,” tambah Irman.

Sajian Kuliner Khas Sunda dengan harga Terjangkau
Restoran ini menawarkan berbagai hidangan khas Sunda yang menggugah selera. Pengunjung dapat menikmati nasi liwet, nasi bakar pete jambal, ayam kampung bumbu, serta berbagai tumisan yang mungkin jarang ditemukan seperti tumis bunga pepaya, tumis keciwis, dan tumis genjer. Aneka sambal seperti sambal dadak terasi, sambal bawang, sambal goang, dan sambal tomat juga tersedia untuk melengkapi hidangan.

Di sektor minuman, ada pilihan minuman 'jadul' seperti bandrek, bajigur, dan es dulang indung yang legendaris. Semua disajikan dengan metode tradisional, seperti memasak menggunakan hawu.

“Metode penyajiannya jadul banget deh. Misalnya, kita memasak dengan metode dibakar. Pakai hawu gitu masaknya,” terang Irman.

Baca Juga: Teras Cikapundung Direaktivasi, Gemericik Bikin Sensasi Seperti Berada di Kota Seoul

Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik
Sentuhan Desa di Kota: Dumuk Bareto Tawarkan Pengalaman Kuliner Unik

Harga di Dumuk Bareto relatif terjangkau. Menurut Irman, pengunjung tidak perlu merogoh kocek lebih dari Rp100.000 untuk menikmati suasana dan berbagai menu yang ditawarkan. Sejak dibuka pada awal Mei 2024, restoran ini selalu ramai oleh pengunjung, terutama para ibu-ibu yang gemar berfoto di spot-spot menarik yang tersedia.

Karena popularitasnya, sering kali pengunjung harus mengantre untuk mendapatkan tempat duduk. Dumuk Bareto hanya memiliki kapasitas 200 orang, sehingga waiting list menjadi pemandangan umum.

“Hal yang bikin kami senang, sekaligus agak tidak enak juga, pengunjung tuh dibilang ‘maaf bu ini kita waiting list’, tapi mereka mau nunggu,” kata Irman.


Meskipun masih baru, Dumuk Bareto berencana untuk terus berinovasi dan menghadirkan sajian serta pengalaman baru bagi pengunjung. Namun, fokus utama mereka tetap pada konsep kuliner tradisional dan suasana nostalgia pedesaan.

“Wargi Bandung dan wisatawan, enggak ada salahnya mampir ke Dumuk Bareto. Mari kita bernostalgia sama suasana dan kuliner-kuliner jadul,” ajak Irman.

Bagi yang penasaran ingin melihat suasana Dumuk Bareto, bisa mengecek akun Instagram mereka @dumukbareto. Tempat ini bisa menjadi pilihan menarik untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga dan teman-teman.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah