Perumda Pasar Juara Bawa Transformasi Digital, Bandung Menuju Destinasi Wisata Pasar Masa Depan

- 8 Juni 2024, 15:05 WIB
Perumda Pasar Juara Bawa Transformasi Digital, Bandung Menuju Destinasi Wisata Pasar Masa Depan
Perumda Pasar Juara Bawa Transformasi Digital, Bandung Menuju Destinasi Wisata Pasar Masa Depan /Dok. bandung.go.id/

MATA BANDUNG - Perumda Pasar Juara memperkenalkan program transformasi digital untuk 37 pasar di Kota Bandung. Inisiatif ini secara resmi diluncurkan di Pasar Sederhana pada Senin, 3 Juni 2024, sebagai langkah progresif untuk memodernisasi dan meningkatkan efisiensi operasional pasar.


Direktur Utama Perumda Pasar Juara, Pradana Aditya Wicaksana, menjelaskan bahwa transformasi ini mencakup digitalisasi sistem pembayaran retribusi pedagang, penanganan keluhan, dan berbagai aspek operasional pasar. "Alhamdulillah, respon dari masyarakat dan pedagang sangat positif," ungkap Aditya di Kantor Perumda Pasar Kota Bandung pada Jumat, 7 Juni 2024. Ia menambahkan, "Sistem ini memungkinkan kami untuk mengetahui status pembayaran retribusi pedagang secara real-time."


Perumda Pasar Juara aktif menyosialisasikan sistem baru ini kepada warga Bandung, yang menyambutnya dengan antusias. Dukungan dari Pemerintah Kota Bandung juga nyata, terlihat dari penghargaan sebagai kota Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang baru-baru ini diterima.

Proyek transformasi ini dibagi berdasarkan wilayah: utara, selatan, barat, dan timur, dengan soft launching pertama di Pasar Sederhana di wilayah utara. Aditya menargetkan penyelesaian keseluruhan proyek transformasi digital ini pada 1 September 2024.

Baca Juga: Pemkot Bandung Siap Uji Coba Lengkong Kecil Culinary Night untuk Penataan Kawasan

Perumda Pasar Juara Bawa Transformasi Digital, Bandung Menuju Destinasi Wisata Pasar Masa Depan
Perumda Pasar Juara Bawa Transformasi Digital, Bandung Menuju Destinasi Wisata Pasar Masa Depan


Direktur Operasional dan Komersial Perumda Pasar Juara, Eliandi Sumar Dasuki, menyoroti manfaat sistem baru ini dalam pengendalian inflasi dengan menyediakan data harga kebutuhan masyarakat dan daya serap sembako. "Kami bekerja sama dengan Disdagin dan Bulog untuk menstabilkan harga sembako, memberikan kepastian harga bagi masyarakat," kata Eliandi. "Ini sangat penting, terutama menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga sering mengalami fluktuasi."


Digitalisasi juga bertujuan meningkatkan pendapatan dengan mengurangi kebocoran dari 78 persen menjadi hanya 22 persen. Inisiatif ini membantu mengurangi potensi pungli, berkat kerja sama dengan Cyber Pungli Jabar. "Potensi pendapatan melalui BUMD sangat besar, dan kami optimis digitalisasi ini dapat memaksimalkan potensi tersebut," jelas Eliandi.


Respon dari pedagang dan masyarakat terus positif, meskipun ada sedikit perubahan dalam kebiasaan.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah