Uni Eropa Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera Demi Cegah Bencana Kelaparan Makin Parah

18 Maret 2024, 14:29 WIB
Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen. /Reuters/Yves Herman/

MATA BANDUNG - Uni Eropa menegaskan kembali dukungannya terhadap pemuilhan kondisi Gaza, Palestina. Kemaren, Minggu, (17/3) Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperingatkan bahwa Gaza sedang menghadapi kelaparan dan menyerukan gencatan senjata “segera” di wilayah kantong Palestina yang terisolasi tersebut.

“Gaza sedang menghadapi kelaparan dan kami tidak bisa menerima kondisi ini,” kata Ursula von der Leyen saat konferensi pers gabungan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo.

“Penting untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata sekarang yang bisa membebaskan para sandera dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan tiba di Gaza,” katanya.

Baca Juga: Penjajah Israel Gencarkan Operasi Militer di Rafah Jalur Gaza Selatan, Warga Palestina Suarakan Keprihatinan

 

Anak-anak Palestina menunggu makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dalam kesempatan itu, Ursula atas nama Komisi Eropa berharap pasokan pertama bantuan kemanusiaan dari Siprus ke Jalur Gaza melalui koridor maritim akan dilakukan "secepat mungkin" meski ada penundaan saat ini, kata juru bicara Uni Eropa, Eric Mamer, Senin (18/3).

Pekan lalu, Ursula mengatakan bahwa Uni Eropa, AS, dan Uni Emirat Arab akan bersama-sama meluncurkan koridor maritim ke Gaza dari Siprus. Koridor tersebut seharusnya mulai beroperasi pada Minggu, akan tetapi peluncurannya ditunda.

"Waktu untuk koridor maritim bukan enam minggu. Jangka waktunya adalah sekarang," kata Mamer terkait misi pengiriman bantuan tersebut.

Baca Juga: Berbagai Reaksi Pemimpin Dunia atas Serangan Tak Berperikemanusiaan Penjajah Israel atas Pengungsi Palestina

"Kami berharap kapal pertama benar-benar dapat tiba di Gaza secepat mungkin. Situasinya sangat berubah-ubah dan kami perlu memastikan semua kondisinya tepat sehingga kapal-kapal dapat berlayar dan mendistribusikan barang ke Gaza dalam kondisi yang baik," kata Mamer seperti dikutip Sputnik.

Sementara itu, dalam pekan lalu juga Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa militer AS akan membangun pelabuhan sementara untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Pentagon kemudian menjelaskan bahwa di bawah proyek tersebut, bantuan pertama-tama akan dipasok ke dermaga terapung dan kemudian dikirim ke pantai dengan kapal-kapal kecil. 

Israel melancarkan serangan militer mematikan di Gaza pascaserangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Hingga saat ini lebih dari 31.600 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas dan hampir 73.700 orang lainnya terluka akibat kehancuran massal dan krisis bahan pokok.*** 

Editor: Arief TE

Sumber: Anadolu ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler