KTT Luar Biasa OKI Hasilkan 31 Pesan Resolusi Paling Keras untuk Hentikan Penjajah Israel Lakukan Genosida

- 12 November 2023, 13:29 WIB
Menghadiri KTT OKI, Presiden Jokowi dan rombongan tiba dengan selamat di Riyadh, Arab Saudi.(setkab.go.id).(.)
Menghadiri KTT OKI, Presiden Jokowi dan rombongan tiba dengan selamat di Riyadh, Arab Saudi.(setkab.go.id).(.) /

MATA BANDUNG - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengeluarkan resolusi yang mencakup tiga puluh satu keputusan kuat dan keras yang bertujuan untuk menghentikan konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza.


Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengeluarkan pernyataan tertulis usai mengikuti KTT OKI di Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu 11 November 2023 mengatakan, "Pesan-pesan yang ada di dalam resolusi ini, menurut hampir semua dari kami, merupakan pesan yang paling keras yang pernah dilakukan OKI sejauh ini."


Menurut Retno, resolusi tersebut juga menunjukkan bahwa OKI setuju dengan keadaan di Gaza yang sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Kehabisan Bahan Bakar, Gunakan Minyak Goreng untuk Tetap Beroperasi

Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Dalam resolusi tersebut, para pemimpin OKI, termasuk Presiden Joko Widodo, mengecam tindakan Israel di Gaza dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghasilkan resolusi yang akan mengakhiri kktt okiekejaman segera, memungkinkan bantuan masuk, dan menekankan pentingnya mematuhi hukum internasional.

Retno menyatakan bahwa OKI juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengeluarkan resolusi yang mengecam perusakan rumah sakit di Gaza oleh Israel.

"OKI juga mendesak DK PBB untuk mengeluarkan resolusi guna mengecam perusakan rumah sakit di Gaza oleh Israel," ujar Retno.

Baca Juga: MER-C: Bantuan Kemanusiaan Amanah dari Rakyat Indonesia telah Sampai di Rumah Sakit Indonesia, Gaza

Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Untuk menuntut Israel bertanggung jawab, beberapa forum internasional, seperti ICC, ICJ, dan Dewan HAM, akan melakukannya. OKI mengecam pemindahan paksa 1,5 juta warga Palestina dari utara ke selatan Gaza, yang menurut Konvensi Jenewa ke-4 merupakan kejahatan perang, dan mengecam standar ganda penerapan hukum internasional.

OKI mendorong proses perdamaian yang tulus dan tulus untuk mencapai perdamaian yang berbasis pada penyelesaian konflik antara dua negara.

Menlu Retno menyatakan bahwa resolusi juga menegaskan bahwa Gaza dan Tepi Barat adalah satu kesatuan, dan menolak usulan untuk memisahkan Gaza dari Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

OKI mendorong dimulainya proses perdamaian yang sungguh-sungguh dan genuine untuk mencapai perdamaian berdasarkan solusi dua negara.

Baca Juga: Mengenal BDS Movement yang Sedang Viral, Gerakan Mendukung Palestina dari Kekejaman Genosida Penjajah Israel


"Resolusi juga menolak usulan untuk memisahkan Gaza dari Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, dan menegaskan bahwa Gaza dan Tepi Barat adalah satu kesatuan," tutur Menlu Retno.

Melalui resolusi itu, para pemimpin OKI juga memberi mandat kepada Sekretariat OKI dan Liga Arab untuk membentuk unit pemantauan media bersama yang akan mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.

Selain itu, resolusi tersebut mengaktifkan Islamic Financial Safety Net untuk memberikan dukungan kemanusiaan, finansial, dan ekonomi kepada pemerintah Palestina dan UNRWA.***

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah