Ngabuburit Asal Kata dari Bahasa Sunda, Kini jadi Bahasa Nasional

- 4 Maret 2024, 13:46 WIB
Suasana ngabuburit di halaman Gedung Sate, Kota Bandung
Suasana ngabuburit di halaman Gedung Sate, Kota Bandung /Unpad

MATA BANDUNG - Kata Ngabuburit menjadi kata yang populer digunakan masyarakat pada setiap bulan Ramadan. Istilah kata yang berasal dari bahasa Sunda ini penggunaannya makin meluas secara nasional, tidak hanya terbatas di kalangan penutur bahasa Sunda saja.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kata ngabuburit ini, kita ambil referensi dari dua pendapat pakar budaya sunda dari Universitas Pasundan (UNPAS) dan Universsitas Padjadjaran (UNPAD).

Dilansir dari laman Unversitas Padjadjaran (unpad.ac.id), Dr. Gugun Gunardi, M.Hum pakar bahasa Sunda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran mengungkapkan, kata ngabuburit dalam bahasa Sunda berarti “ngalantung ngadagoan burit” atau bermain sambil menunggu waktu sore.

Sedangkan menurut Ketua Lembaga Budaya Sunda (LBS) Universitas Pasundan Hawe Setiawan mengatakan, ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore atau petang, sebagaimana dilansir dari laman Universitas Pasundan (unpas.ac.id)

Yang kita tahu, kegiatan ngabuburit adalah melakukan aktifitas yang dilakukan menjelang sore hari, sambil menunggu saat adzan magrib untuk selanjutnya berbuka puasa.

Istilah ini kemudian digunakan masyarakat sebagai aktivitas untuk menunggu saat buka puasa di bulan Ramadan. Ragam aktivitas yang dilakukan bisa berupa bermain permainan tradisional, berjalan-jalan, berdagang, hingga melakukan aktivitas keagamaan.

Banyak sekali hal yang biasanya kita lakukan saat nagbuburit, diantaranya main game, menulis, jalan-jalan ke mall atau tempat pavorit lainnya.

Diwaktu kecil penulis tinggal di Tasikmalaya, biasanya suka ngabuburit ke Mesjid Agung Tasikmalaya, jalan-jalan ke Cihideung, ngurek (mancing belut di sawah), mancing ikan di sungai serta sekolah agama di madrasah (pesantren) yang letaknya tidak jauh dibelakang rumah.

Sedangkan menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore.

Diterangkan lebih lanjut oleh Gugun, istilah ngabuburit sebenarnya sudah ada sejak zaman Orde Baru, atau saat ulama Buya Hamka menjadi ketua umum pertama Majelis Ulama Indonesia pada 1975.

Kala itu, ulama Buya Hamka mendapat arahan dari Presiden Soeharto untuk mengisi momentum ngabuburit dengan kegiatan keagamaan. Hal ini tentunya bisa diterapkan kembali di masa kini, khususnya oleh para generasi muda.

Sementara itu Hawe Setiawan mengatakan, bahwa istilah ngabuburit sudah muncul sejak lama, tepatnya ketika kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda.

“Seingat saya sudah lama (muncul istilah ngabuburit). Saya kira sejak nilai-nilai Islam masuk dalam wilayah budaya Sunda,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Unpad.ac.id Unpas.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x