Ahli Ekologi ITB: Sampaikan Sebab Turunnya Monyet ke Permukiman Warga, Cek Ulasannya di Sini!

- 9 Maret 2024, 11:57 WIB
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) /itb.ac.id/Wikimedia Commons/Lisensi Creative Commons

MATA BANDUNG - Ahli ekologi dan spesialis mamalia satwa liar, Agung Ganthar Kusumanto, berpendapat bahwa turunnya monyet ke permukiman warga di kota Bandung, disebabkan oleh rusaknya habitat.

Seperti diketahui, fenomena berkeliarannya satwa liar monyet ekor panjang ke Kota Bandung sampai saat ini bikin heboh warga lokal dan netizen.

Terakhir gerombolan monyet ekor panjang ini, terlihat berkeliaran di wilayah Bandung Timur sekitar Pasar Induk Gedebage dan Kampus UIN 2 di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu, 28 Februari 2024 lalu.

Agung memprediksi peristiwa ini sebagai salah satu tanda kelangkaan monyet ekor panjang. Media sosial menjadi heboh dan spekulasi terus berdatangan terhadap peristiwa langka tersebut. Tidak sedikit yang berpendapat, munculnya monyet ekor panjang sebagai pertanda datangnya bencana alam.

Namun, Agung berpendapat lain bahwa turunnya monyet ke permukiman warga disebabkan oleh rusaknya habitat.

Lebih jauh Agung menjelaskan, monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan mamalia semicosmopolis yang hidup di sekitar riparian (tepian) sungai.

Kata “semi” berarti mereka dapat tinggal di kawasan permukiman, tepatnya di daerah yang sering memberikan mereka makanan, seperti pada tempat wisata, perbatasan hutan, dan daerah dengan pengelolaan sampah organik yang kurang baik.

“Namun, jika habitat yang dimilikinya masih ada, mereka tidak akan mendekat ke manusia,” kata Agung.

“Monyet jenis ini termasuk hewan yang dapat belajar cepat,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x