Pakar ITB Tegaskan Semua Pihak Wajib Terlibat Tangani Bencana Longsor, Tim SAR: Saat Ini 5 Korban Ditemukan

- 28 Maret 2024, 16:00 WIB
Pakar ITB Tegaskan Semua Pihak Wajib Terlibat Tangani Bencana Longsor, Tim SAR: Saat Ini 5 Korban Ditemukan
Pakar ITB Tegaskan Semua Pihak Wajib Terlibat Tangani Bencana Longsor, Tim SAR: Saat Ini 5 Korban Ditemukan /Dok. Antara/ Raisan AL Farisi/

 

MATA BANDUNG - Pakar longsoran (landslide) Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Eng. Imam Achmad Sadisun, S.T., M.T., menegaskan perlunya keterlibatan semua pihak dalam upaya mitigasi bencana longsor, termasuk pemerintah pusat dan daerah, industri, perguruan tinggi, lembaga sosial, media massa, dan masyarakat itu sendiri. Dia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas masyarakat di daerah rawan longsor melalui pendidikan dan pelatihan.

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan potensi longsor, terutama dalam mengenali gejala-gejala awalnya.

Metode mitigasi dapat dilakukan baik secara struktural maupun nonstruktural, yang telah banyak diimplementasikan di berbagai tempat di Indonesia maupun di luar negeri.

Konsep dasar dalam mitigasi struktural terdiri dari dua pendekatan, yaitu mengurangi gaya yang memicu longsor dan meningkatkan daya tahan lereng. Pendekatan terakhir ini bertujuan untuk memperkuat material pembentuk lereng.

Baca Juga: Pakar ITB Sebut Ada Dua Penyebab Longsor yang Terjadi di Cipongkor Kabupaten Bandung Barat, Apa Saja? Cek Yuk

Selanjutnya, upaya perbaikan struktural lereng dapat melibatkan modifikasi geometri lereng, perbaikan saluran air, penguatan material lereng, dan pembangunan struktur penyangga, yang dapat disesuaikan dengan kondisi lokal.

Untuk mengatasi longsor aliran bahan rombakan, pendekatan struktural seperti membangun dinding pengelak, pagar pemecah aliran, dan cekungan penampung aliran dapat diterapkan, sementara pendekatan nonstruktural melibatkan sosialisasi peta rawan bencana dan pemasangan rambu peringatan.

Selain mitigasi, pemantauan terhadap lereng yang rawan longsor sangat penting untuk memberikan peringatan dini terhadap bahaya longsor.

Dr. Eng. Imam Achmad Sadisun, S.T., M.T., menyatakan bahwa potensi longsor bisa terjadi di berbagai lokasi dengan tingkat potensi yang berbeda, namun kesadaran akan gejala-gejala awal tetap menjadi kunci dalam mitigasi.

Saat Ini Tim SAR Sudah Temukan 5 Korban

Tim sar gabungan melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (25/3/2024). Data dari BPBD mencatat sebanyak 30 rumah hancur serta 10 orang masih dalam pencarian akibat longsor yang terjadi Minggu (24/3/2024) malam.
Tim sar gabungan melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (25/3/2024). Data dari BPBD mencatat sebanyak 30 rumah hancur serta 10 orang masih dalam pencarian akibat longsor yang terjadi Minggu (24/3/2024) malam.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jasad korban yang tertimbun material longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jasad tersebut ditemukan di aliran Sungai Citarum, Kecamatan Cipongkor, bukan di lokasi langsung kejadian longsor.

Supriono, Kepala Seksi Operasi dan Siaga pada Kantor SAR Bandung, menyatakan bahwa jasad tersebut tidak ditemukan di lokasi longsor terjadi, melainkan di aliran Sungai Citarum, Legok Tasrip. Menurutnya, jasad tersebut diduga merupakan anak-anak.

Pada pukul 07.30 WIB, posko menerima informasi tentang penemuan jenazah di aliran Sungai Citarum, Legok Tasrip. Pihaknya segera menerjunkan tim dengan personel Basarnas, BPBD, serta TNI/Polri ke lokasi penemuan jasad. Sementara itu, tim lainnya tetap bertugas di lokasi longsor.

Supriono menyebut bahwa jasad tersebut kemungkinan besar merupakan korban tertimbun longsor di zona 2 lokasi longsor Desa Cibenda, yang menjadi fokus pencarian sepuluh korban lainnya. Dia mengungkapkan potensi bahwa korban tersebut terbawa arus sungai karena posisi rumah korban di atas sungai saat terjadi dorongan longsor yang kuat.

Baca Juga: VIRAL! Kawanan Monyet Berkeliaran di Kota Bandung, Pakar ITB Sebut Jangan Lakukan Hal Ini!

"Hari ini pukul 07.30 WIB, posko menerima informasi adanya penemuan jenazah yang mana ditemukan di aliran Sungai Citarum, Legok Tasrip. Dari pengamatan visual, jasadnya anak-anak," kata Supriono di Kabupaten Bandung Barat, Rabu.


Setelah dievakuasi, jasad yang ditemukan sekitar 20 kilometer dari last known position (LKP) akan langsung dibawa ke RSUD Cililin untuk proses identifikasi lebih lanjut.

"Mudah-mudahan yang ditemukan ini korban yang berada di Sektor 2. Potensi ada (terbawa arus sungai), karena posisi rumah korban itu kan di atas sungai. Pada saat itu ada dorongan longsor sangat kuat jadi membuat korban terlempar ke sungai," katanya.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil menemukan empat jasad korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, dengan ditemukan di titik yang saling berdekatan.


"Kalau korban ini dipastikan yang di atas, artinya sampai saat ini sudah lima korban longsor Cipongkor yang ditemukan," katanya.

Dengan ditemukannya korban tersebut, jumlah korban longsor Cipongkor yang ditemukan menjadi lima.***

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x