Network
MATA BANDUNG - Setelah satu pekan berlalu sejak perayaan Lebaran, Polres Cianjur, Jawa Barat, mencatat bahwa jalur utama Cianjur telah kembali normal. Meskipun demikian, kendaraan dengan ciri khas pemudik masih terlihat, meskipun dalam jumlah yang terhitung sedikit, bercampur dengan kendaraan warga lokal.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Anjar Maulana, menyatakan bahwa meskipun antrean masih terlihat di titik-titik rawan macet seperti di Pasar Ciranjang dan Pasar Cipanas di jalur Puncak-Cianjur, namun volume kendaraan secara keseluruhan telah kembali normal dari semua arah, mulai dari kawasan Puncak hingga Haurwangi dan jalur Gekbrong. Antrean tersebut tidak sampai memanjang karena kepadatan arus keluar masuk.
"Satu pekan setelah lebaran volume kendaraan sudah kembali normal dari semua arah mulai dari kawasan Puncak hingga Haurwangi dan jalur Gekbrong, hanya di titik rawan terjadi antrean tapi tidak sampai memanjang karena kepadatan arus keluar masuk," katanya.
Baca Juga: Info Mudik: Jasa Marga Ingatkan Pengendara Arus Balik untuk Persiapkan Saldo E-toll
Meskipun arus kendaraan telah kembali normal, pihak kepolisian masih tetap waspada. Sekitar 50 personel bersiaga dibantu oleh jajaran Polsek, khususnya saat akhir pekan karena libur sekolah belum berakhir. Mereka berjaga di sepanjang jalur utama Cianjur, terutama di pertigaan menuju lokasi obyek wisata yang diprediksi masih akan ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal yang menggelar halal bihalal atau silaturahmi setelah Lebaran.
"Kami juga menyiagakan tim pengurai antrean di sepanjang jalur Puncak-Cianjur dan Jalan Raya Bandung-Cianjur, guna antisipasi ketika terjadi lonjakan arus pemilir yang terlambat pulang ke kota asalnya masing-masing," katanya.
Polres Cianjur juga menyiagakan tim pengurai antrean di sepanjang jalur Puncak-Cianjur dan Jalan Raya Bandung-Cianjur, sebagai antisipasi terjadinya lonjakan arus balik dadakan, terutama saat akhir pekan.
Selama libur panjang Lebaran, volume kendaraan yang melintas di jalur utama Cianjur mencapai sekitar 150 ribu kendaraan saat puncak arus mudik dan arus balik. Puncak arus mudik terjadi pada H-2 dan arus balik pada H+4. Pada H+4, antrean kendaraan mencapai 8 kilometer karena diterapkannya sistem satu arah dari Bogor ke Cianjur, namun akhirnya antrean tersebut dapat terurai setelah kendaraan tidak bergerak selama 9 jam.
