Hati-hati! Jika Sering Tidur Dalam Kondisi Duduk, Penelitian Menilai Dapat Meningkatkan Resiko Pembekuan Darah

- 6 Juli 2022, 16:55 WIB
Hati-hati Jika Sering Tidur Dalam Kondisi Duduk, Diprediksi Meningkatkan Resiko Pembekuan Darah
Hati-hati Jika Sering Tidur Dalam Kondisi Duduk, Diprediksi Meningkatkan Resiko Pembekuan Darah /Foto: PIXABAY/5477687/

MATA BANDUNG - Pernahkah kamu tidak kuat menahan kantuk dan tidur dalam keadaan duduk atau posisi tubuh tegak?, sebaiknya jangan sampai dibiasakan karena berakibat pembekuan darah.

Penelitian menilai ketika kita tidur dengan posisi tubuh dalam keadaan tegak dapat beresiko pembentukan gumpalan darah yang menjadi awal pembekuan darah (blood clot).

Masalah tersebut kemungkinan akan muncuk jika aliran darah terhambat akibat tidur dalam posisi tubuh tegak.

Baca Juga: Proses Pembekuan Darah Saat Terjadi Luka Ringan

Dibandingkan tidur dengan kondisi berbaring yang dinilai proses aliran darah ke anggota tubuh lebih baik.

"Tidur sambil duduk di kursi malas dalam beberapa kasus dapat meningkatkan risiko trombosis vena dalam," ujar para peneliti dari Harvard Health seperti dikutip dari laman Express, Rabu, 6 Juli 2022.

Pengaruh pembekuan darah biasanya ditentukan oleh lokasinya. Umumnya, bekuan darah tidak berbahaya selama tidak bergerak.

Baca Juga: Parah! 56 Persen Remaja di Kota Bandung Pernah Lakukan Hubungan Seks di Luar Nikah, Ini Dampaknya

Gumpalan darah biasanya terbentuk di dalam vena kaki, panggul, dan lengan, yang secara medis disebut deep vein thrombosis (DVT).

Pembekuan darah dapat terjadi jika lengan atau kaki sama-sama ditekuk dan tidak bergerak selama berjam-jam.

Karena itulah tidur dalam posisi tegak bisa berisiko. akan tetapi jika selama kondisi terasa nyaman dan dapat sedikit bersandar, risiko pembekuan darah bisa diminimalisasi.

Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan Durasi Tidur Memiliki Pengaruh Terhadap Kesahatan Jantung

Para pakar juga mengingatkan bahwa walaupun mungkin ada risiko yang melekat pada tidur dalam posisi duduk, ada hal penting yang harus diperhatikan.

Posisi itu tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan kecuali seseorang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Tidur tegak bukan satu-satunya posisi tidur dengan risiko kesehatan, menurut para ahli di Mayo Clinic, tidur telentang juga patut diwaspadai, lantaran dapat menyebabkan lidah dan rahang miring ke bawah sehingga memenuhi jalan napas.

Baca Juga: WASPADA !! Pemkot Bandung Temukan 2 Ribu Lebih Hewan Kurban Yang Teridikasi PMK

Efek yang bisa terjadi adalah sleep apnea. yang jika dibiarkan dapat menyebabkan masalah parah yang melibatkan jantung.

Apnea tidur obstruktif terbukti bisa meningkatkan risiko serangan jantung berulang, strok, dan detak jantung tidak normal.

Sebagian peneliti berpendapat tidur di sisi kiri tubuh punya efek buruk, karena dapat memengaruhi sinyal listrik organ.

Namun, Monica Wassermann yang merupakan direktur medis di Oliolusso menyangkalnya dengan mengatakan tidak ada cukup bukti.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, Pemkot Bandung Bakal Gencarkan Vaksinasi Booster dan PeduliLindungi

Wassermann menolak klaim bahwa tidur miring dapat meningkatkan risiko serangan jantung, terlebih pada individu sehat.

"Satu-satunya risiko yang diketahui dari tidur di sisi kiri mungkin dialami pada orang dengan gangguan jantung dan mungkin berupa rasa sakit, perubahan aktivitas EKG karena arus atau sinyal listrik terputus, kesulitan bernapas, dan ketidaknyamanan," tuturnya.

Wassermann menambahkan, tidak ada posisi tidur lain yang terkait dengan risiko serangan jantung. Meskipun begitu, tidur miring ke kanan dapat memberikan tekanan pada vena cava sehingga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.***

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah