Tingkatkan Kompetensi Guru Fisika, Dosen MIPA ITB Lakukan Eksperimen Berbasis Sensor Smartphone

- 22 November 2023, 23:05 WIB
Dr. Dhewa Edikresnha., B.Eng, M.S selaku ketua program sedang menjelaskan eksperimen kepada para peserta
Dr. Dhewa Edikresnha., B.Eng, M.S selaku ketua program sedang menjelaskan eksperimen kepada para peserta /Dok. ITB/

Hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa dari 40 responden, 11 orang belum pernah menggunakan telepon cerdas untuk pembelajaran fisika, sementara 19 orang telah menggunakannya dalam konteks pembelajaran tersebut, dan 10 orang menyatakan sikap netral terkait penggunaan telepon cerdas.

Terkait dengan dukungan sekolah terhadap pemanfaatan telepon cerdas dalam pembelajaran, hanya 15 responden yang menyatakan bahwa sekolah memberikan dukungan untuk pemanfaatan telepon cerdas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan telepon cerdas untuk pembelajaran fisika masih belum begitu umum di kalangan peserta.

Meskipun data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pengguna smartphone di Indonesia mencapai 68%, pelatihan tambahan dapat membantu meningkatkan pemanfaatan telepon cerdas dalam konteks pembelajaran fisika agar dapat dimanfaatkan secara optimal.


Untuk lokakarya ini, tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari kelompok keahlian fisika material elektronik, program studi fisika ITB, mengadakan program pengabdian masyarakat dengan judul "Pengembangan Pembelajaran Fisika Melalui Eksperimen Berbasis Sensor Smartphone”.

Baca Juga: Keren! 9 Dosen dan Peneliti ITB Masuk Peringkat Top Kelas Dunia, Siapa Saja? Simak di Sini!

 

Dr. Dhewa Edikresnha., B.Eng, M.S selaku ketua program sedang menjelaskan eksperimen kepada para peserta
Dr. Dhewa Edikresnha., B.Eng, M.S selaku ketua program sedang menjelaskan eksperimen kepada para peserta

Pada lokakarya ini, smartphone digunakan untuk eksperimen gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), resonansi gelombang bunyi, tumbukan lenting sebagian, dan pengukuran medan magnet di sekitar kawat berarus listrik. Untuk persiapan lokakarya, panitia telah menyiapkan alat dan bahan secara mandiri dalam waktu sekitar dua bulan.


Setelah lokakarya, diadakan para peserta diberikan kuesioner yang terkait dengan tingkat kepuasan peserta. Semua peserta merasa puas dengan penjelasan para narasumber dan modul tentang materi lokakarya.


Sebanyak 90% peserta juga menyatakan telah terampil dalam menggunakan smartphone untuk beberapa eksperimen yang dilakukan dalam lokakarya dan lebih dari 80% peserta menyatakan akan menggunakan smartphone sebagai media pembelajaran fisika.

Baca Juga: Ulang Tahun ke 50, DKV ITB Gelar Visual Cultural Night Lifetime Achievement 2023

Dari hasil kuesioner, penggunaan smartphone diperkirakan akan semakin semarak dan menjadi alat yang semakin banyak digunakan untuk pembelajaran fisika ke depannya. Hal ini dapat memberikan banyak keuntungan terhadap proses pembelajaran di kelas karena beberapa hal.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x