Selain itu, diperlukan dua buah smartphones dimana yang satu berfungsi sebagai sumber suara dengan frekuensi yang dapat diatur dan yang lainnya berfungsi sebagai sound meter yang dapat mendeteksi intensitas suara.
Salah satu smartphone diletakkan di atas mulut kolom udara lalu dibunyikan pada frekuensi tertentu sembari menurunkan ketinggian air dengan membuka kran air bagian bawah. Pada beberapa nilai ketinggian air dalam kolom udara, terjadi resonansi gelombang yang menyebabkan intensitas bunyi terdengar lebih keras.
Jika beberapa nilai ketinggian tersebut dianalisis, maka akan didapatkan kecepatan bunyi di udara. Untuk percobaan pengukuran medan listrik di sekitar kawat berarus, diperlukan catu daya sebagai sumber listrik, sebuah smartphone yang dapat mengukur medan magnet dengan menggunakan aplikasi gauss meter, dan beberapa kawat yang dbentuk menjadi kumparan berupa lingkaran dengan variasi diameter.
Besar medan magnet dapat divariasikan dengan mengubah nilai arus listrik yang melewati kumparan, diameter dari kumparan, dan jarak dari kumparan ke smartphone. Data kemudian dianalisis untuk didapatkan didapatkan kesesuaian antara data eksperimen dengan teorinya.
Untuk percobaan lenting sebagian, digunakan sebuah smartphone yang dilengkapi phypox dan beberapa jenis bola.
Bola yang digunakan adalah bola pingpong dan bola bekel. Bola jatuh dari ketinggian tertentu dan dipantulkan beberapa kali diatas kaca akrilik hingga kemudian berhenti. Phypox dapat mencatat waktu-waktu dimana bola menyentuh akrilik dan dipantulkan kembali. Waktu-waktu tersebut dapat dianalisis untuk menentukan koefisien restitusi masing-masing bola terhadap lantai akrilik.
Sebelum lokakarya, jumlah peserta yang belum terbiasa menggunakan telepon cerdas untuk pembelajaran fisika hampir seimbang dengan mereka yang telah memanfaatkannya.
Kuisioner Proses Pembelajaran Fisika