Seniman Musik Sajikan Kecapi, Musik Bambu, dan Handphone, Menggema Hingga ke Swedia - Sweden Saba PlaAstro

9 November 2023, 07:58 WIB
Fahdi Hasan, S.Tr.Sn /Dok. YBUIS/

 

MATA BANDUNG – Kecapi. Ya, siapa yang tidak kenal alat musik petik tradisional dari Tanah Sunda ini? Cara memetiknya yang khas serta dilengkapi unsur kebudayaan Sunda-nya, semakin banyak digemari dimana-mana. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga mengguncang jagad dunia, salah satunya adalah Swedia.

Nah, berbicara mengenai kecapi dan Swedia, penyelenggara Yayasan Budaya Individu Spesial (YBUIS) melalui jejaring pria yang dipanggil Kang Radi menginisiasi dan mengajak kerjasama mengusulkan ide kreatif untuk membuat pertunjukan musik rumahan di galeri PlaAstro, hadir sebagai ruang kreasi yang inklusi disambut baik oleh Ketua Umum YBUIS, Diana Sofian dan pengurus.

Menggelar konser yang bertajuk “Sweden Saba PlaAstro”, yang akan digelar pada hari Kamis, 9 November 2023, mulai jam 16.00 WIB sampai selesai.

 

Perpaduan Sajian Karya Kecapi, Musik Bambu Rahaidi dan Media Mobile Handpone

Event yang mengambil lokasi di lingkungan Galeri PlaAstro, Kurdi Timur, Kota Bandung ini, menghadirkan tiga komponis asal Swedia, Maluku Utara dan Subang Jawa Barat, Kristofer Svensson. Nah, dalam konser ini, Svensson akan main dua karya untuk kacapi solo; ‘Kacapiblomster’ serta ‘Om dagen stilla’.

Karya Svensson ditulis dalam sistem nada ‘Just Intonation’. Sistem ini melahirkan surupan baru yang berbeda dengan musik Eropa dan Nusantara namun berasal dari deret harmonik dan studi persepsi psikoakustik. Svensson membiarkan nada-nada ini muncul dari keheningan dalam lingkungan yang abstrak, tenang dan pointilistik.

Selain itu, event ini rasanya kurang lengkap tanpa adanya sosok seorang founder dari PlaAstro. Ya, siapa lagi kalau bukan Fahdi Hasan, S.Tr.Sn. Laki-laki asal Halmahera, Maluku Utara yang kerap disapa Adi ini, akan menyuguhkan keempat jenis alat musik bambu yang semuanya menyatu dalam karya kreatifnya, “RAHAIDI” dalam bahasa Ternate yang berarti empat suara.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Enuh Nugraha Orang Hilang Viral Alumni ITB Sudah Ditemukan Tim KBRA LDNU Pengcab Rembang

Pertemuan Seniman Menggema Sampai Ke Swedia, 'Sweden Saba Plaastro'

Bahkan, yang lebih menarik, diantaranya adalah Bubuau (diputar), Fu (ditiup), Hitada (diketuk), dan Tui Penga (dipetik), yang merupakan bagian dari “RAHAIDI” karya ini mengutamakan warna suara dari ciri karakterisitik bambu idiom poliritmik, canon, dan harmoni menjadi khas pada karyanya, lanjutnya akan berkolaborasi dengan kecapi yang dimainkan oleh Svensson.

Tak hanya itu, ada juga Romy Jaya Saputra, salah satunya pemain biola yang menghadirkan karya “Dinamika Rindu” yang menggunakan media handpone dalam ekspresi karyanya.

Sajian karya-karya ini merupakan bagian dari transformasi lintas budaya dan negara, yang memberi nilai gagasan estetik yang sangat menarik. Hal yang demikian ini menstimulus inspiratif dan kreatifitas dalam khasanah dunia seni dan kesenimanan di Indonesia.

 Baca Juga: Pencarian Enuh Nugraha Berakhir di Rembang, Begini Pernyataan Rekan Sesama Alumni ITB

Perjalanan Musik Kristofer Svensson

Kristofer Svensson

Sebagaimana kita ketahui bersama, karya musik Kristofer Svensson telah dilakukan oleh solois dan grup seperti Contemporaneous, ensemble mise-en, Quatuor Bozzini, andPlay, Mats Persson & Kristine Scholz, Musica Vitae, Miyama McQueen-Tokita, duo Bennardo/Larson, Norbotten NEO, dan Hong Kong New Music Ensemble di festival seperti Edition Festival for Other Music (SE, 2023).

Kemudian MATA (US, 2023), Nordic Music Days (FO, 2021), Svensk Musikvår (SE, 2019), Ung Nordisk Musik (IS, 2017 dan SE, 2019), Sound of Stockholm (SE, 2016), dan Bang on a Can Summer Music Festival (US, 2015).

Pada bulan Oktober 2017, konser potret dengan musik Svensson berjudul “Pail Air (Oscillating)” diadakan di Scandinavia House di New York City. Salah satu karya yang dilakukan di konser ini, solo biola ‘Duk med broderi och bordets kant’ kemudian direkam oleh Maya Bennardo dan dirilis di album ‘four strings’ di label ‘kuyin’ pada tahun 2022.

Album ini terpilih sebagai salah satu dari sepuluh rilisan klasik kontemporer terbaik tahun 2022 oleh Peter Margasak dari Bandcamp, yang menggambarkan karya Svensson sebagai “salah satu karya musik paling mencengangkan yang pernah saya dengar sepanjang tahun”.

Baca Juga: Galakkan Literasi, 3 Novel Baru Terbit November ini Hasil Program Menulis Novel 30 Hari

Dua album musik kacapi Svensson telah dirilis, album solo ‘Andra Segel’ pada tahun 2020, dan album trio ‘two skies’ pada tahun 2022. Pada tahun 2023, komposisi 40 menit Svensson ‘Vid stenmuren blir tanken blomma’ dirilis pada label rekaman yang sangat penting dan berpengaruh Another Timbre.

Svensson mempelajari shakuhachi dengan Gunnar Jinmei Linder di Stockholm, qín dengan Yung- Hak Chi di Hong Kong, dan karawitan Sunda (dengan penekanan khusus pada kacapi) dengan Ade Suparman dan antara lain di Bandung.

Svensson mendapat gelar S1 di komposisi dari Kungliga Musikhögskolan di Stockholm, dan S2 di komposisi dari The University of Hong Kong. Dan, di event “Sweden Saba PlaAstro” nanti, Svensson akan memadukan kecapi serta musik “RAHAIDI” yang sudah Adi rancang.

 

“Dinamika Rindu” Ala Romy Jaya Saputra

Rom Jaya Saputra

Selain Svensson, panitia juga sudah mengundang salah satu musisi biola, Romy Jaya Saputra. Dijelaskan oleh Romy, karya ‘Dinamika Rindu’ tersebut terinspirasi dari keresahannya dalam berkomunikasi secara empat mata.

Orang-orang tersebut lebih memilih menggunakan gadget alias ponsel pintar sebagai kebutuhan utama di masa sekarang ini. Hal ini tertuang sesuai pernyataan Romy dalam caption karyanya: “Sebuah karya kontemporer yang saya garap dengan produk produk digital yang tidak pernah lepas dari genggaman.

Inspirasi terbesarnya saya angkat dari kegiatan orang - orang yang sengaja melakukan kegiatan berkumpul, entah itu kumpul spontan atau direncanakan, terkadang fokus berkumpul tersebut berubah menjadi fokus bermain gadget bukan untuk berkomunikasi secara langsung.

Hal ini menjadi kegelisahan saya secara pribadi karena saya mengalami banyak hal sebelum gadget menjadi kebutuhan utama saat ini. Ketika komunikasi berlangsung akan ada hubungan chemistry yang perlahan terbentuk dan akan saling memahami satu sama lain maka hal itu menjadi point utama dalam proses berkomunikasi.

Baca Juga: Lakukan Pelanggaran Berat Anwar Usman Diberhentikan sebagai Ketua MK, Apa Saja yang Dilanggar? Cek di Sini!

Tetapi sekarang hal ini sudah bergeser, dimana proses komunikasi terjalin tanpa memahami karakter masing - masing orang yang menurut saya pribadi ini menjadi sebuah kendala munculnya sikap empati. Dalam kegelisahan yang saya alami ini, saya tuangkan kedalam karya kontemporer yang berjudul “Dinamika Rindu” semoga apa saja yang ada didalamnya menjadi bermanfaat bagi kita semuanya.”

Namun kerinduan itu perlahan-lahan bisa terobati setelah penggarapan karya biolanya digunakan dalam bentuk brand digital sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Penasaran seperti apa karyanya? Saksikan event “Sweden Saba PlaAstro” pada tanggal 9 November mendatang.

Dan selain ketiga musisi itu pula, YBUIS-PlaAstro juga sudah menyiapkan ‘The Owner’ yang personelnya diisi oleh Dendy Cholid, Hendra Gunawan, Alexander Ivan Edbert, serta Nur Fajrin Ratna Ayu alias Iin. Mereka juga tak mau ketinggalan akan menunjukkan kemampuan mereka, termasuk bermain musik “RAHAIDI” serta berkolaborasi dengan Svensson tentunya.

Baca Juga: Buntut Kisruh Putusan Batas Usia Capres-Cawapres, Anwar Usman Diberhentikan dari Jabatan Ketua MK

Siap Mendunia 

Agenda yang satu ini sengaja dibuat bersama dengan dukungan sponsor: Kacapaesan serta Ethnic Creative Base, Kang Radi selaku ketua pelaksana event tersebut,menyebutkan, tujuan untuk membawa alat musik Kecapi, RAHAIDI dan Dinamika Rindu mendunia bahkan sampai meng-Eropa, khususnya di Swedia.

Adapun tujuan utama dari agenda tersebut, untuk memajukan kreativitas dalam bidang seni, dan menjadi inspirasi tersendiri bagi Individu Spesial dan masyarakat luas yang ingin menggali potensinya di bidang seni, khususnya musik tradisional. Apalagi saat ini, diplomasi seni budaya memberi komunikasi lintas negara akan siap terekspos dan itupun dimulai dari Stockholm, Swedia.***

Editor: Mia Nurmiarani

Tags

Terkini

Terpopuler