Network
MATA BANDUNG - Insomnia adalah gejala sulit tidur. Hal ini sangat mengganggu jika di keesokan harinya kita memiliki kegiatan. Apalagi jika kegiatan tersebut dimulai sejak pagi hari.
Selain menggunakan obat dan terapi lainnya, beberapa makanan juga ternyata dapat membantumu untuk tidur lebih nyenyak.
Inilah beberapa makanan yang dapat membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas.
Baca Juga: Perhatikan Makanan yang Wajib dihindari Anak Autis
1. Kacang Almond
Kacang almond memang dikenal karena manfaatnya yang berlimpah. Kacang almond memiliki banyak sekali vitamin didalamnya. Salah satunya adalah magnesium dan triptofan. Magnesium dan triptofan membuat otot lebih rileks sehingga tidurpun akan lebih berkualitas.
2. Teh Herbal
Mengonsumsi teh herbal banyak manfaatnya. Salah satunya adalah untuk membuat tidur lebih berkualitas. Sebab teh herbal memiliki kandungan yang dapat membuat tubuh lebih tenang dan santai. Konsumsi teh herbal dalam keadaan hangat sebelum tidur. Habiskan sebelum dingin agar khasiatnya lebih optimal.
3. Susu
Susu adalah minuman yang sering diberikan orangtua kepada anaknya sebelum tidur. Ternyata hingga dewasa susu juga masih bermanfaat untuk membuat tidur lebih pulas. Sebab susu mengandung melatonin yang merangsang otak dalam membuat tubuh lebih rileks.
Baca Juga: Jadwal Sholat Yogyakarta Hari Ini Jumat 21 Januari 2022 Serta Doa Sesudah Sholat
4. Madu
Si cairan manis primadona ini juga ternyata dapat membuat rasa kantuk datang. Madu memiliki kandungan triptofan yang dapat membuat tubuh menurunkan kadar orexinnya sehingga akan terasa mengantuk. Alhasil tidurpun akan lebih berkualitas.
5. Labu
Labu memiliki kandungan magenesium, omega 3 dan kalsium. Kandungan tersebut dapat membuat tubuh mengantuk dan pola tidurpun akan membaik. Labu dapat dikreasikan seperti direbus atau di jus sesuai selera.
Baca Juga: Lirik Lagu Oh My God Adele, Bercerita tentang Wanita yang Ingin Jadi Diri Sendiri
Konsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang sesuai dan tidak berlebihan. Jika insomnia masih belum tertangani maka konsultasikanlah pada dokter atau psikolog.***
