Ternyata Ini Alasan Pemerintah Terapkan PPKM Dibanding Lockdown

- 31 Juli 2021, 18:00 WIB
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara beberkan alasan PPKM
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara beberkan alasan PPKM /Facebook.com/Sauhasil Nazara

MATA BANDUNG - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebutkan setidaknya terdapat alasan tertentu yang menjadi dasar pemerintah memilih untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah COVID-19 dibanding lockdown seperti negara lain.

"Jadi memang sempat ada perdebatan, tetapi esensinya yang terjadi dari keduanya PPKM dan Lockdown adalah pembatasan kegiatan ekonomi," ungkap Suahasil dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu.

Menurut Suahasil, alasan utama penerapan PPKM adalah lapisan masyarakat di Indonesia yang sangat beragam, seperti terdapat kelompok masyarakat miskin atau rentan dan kaya, ada pula kelompok masyarakat yang berada di perkotaan maupun pedesaan, dengan kemampuan ekonomi berbeda-beda.

Baca Juga: Anthony Ginting Tembus Semifinal Olimpiade Tokyo 2021 Taklukan Antonsen

Dari sektor keuangan di Indonesia pun, lanjut dia, terlihat dinamika lapisan masyarakat Indonesia, yang terlihat dari jumlah tabungan di bawah Rp1 juta dan di atas Rp10 juta.

Ia menjelaskan, masyarakat dengan tabungan di bawah Rp1 juta sudah mulai menarik uangnya untuk kebutuhan sehari-hari di tengah COVID-19, sedangkan nilai tabungan di atas Rp10 juta justru meningkat di tengah pandemi.

Dalam konteks yang beragam itu, pemerintah pun menyiapkan berbagai bantuan bagi masyarakat yang memerlukan, terutama untuk orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, tetapi masyarakat yang memerlukan bantuan dan hidup di atas garis kemiskinan juga perlu dibantu.

Baca Juga: Atlet Amerika Alami Kecelakaan Tragis di Arena BMX Olimpiade Tokyo 2021

Oleh karena itu, tambah dia, pemerintah menyiapkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga dan Kartu Sembako kepada 18,8 juta keluarga, meski masyarakat yang berada di garis kemiskinan hanya sekitar 6,5 juta keluarga.

Halaman:

Editor: Nugraha A.M


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah