MATA BANDUNG - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan mengatakan dalam Debat Capres pamungkas bahwa persoalan terbesar bangsa Indonesia hari ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
"Ketimpangan antara Jakarta dan di luar Jawa, kaya miskin desa-kota, pendidikan umum, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, dan pendidikan teknik, Ini semua adalah ketimpangan yang hari ini menjadi fenomena membahayakan," kata Anies yang pada malam ini mengenakan jas hitam dan dasi abu-abu.
Bahkan dikatakan Anies, di bidang perekonomian di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh segelintir orang. Hal ini merupakan bentuk dari ketimpangan dan ketidaksetaraan, serta ketidakadlian yang terjadi.
"Republik ini didirikan para pendirinya 60 orang anggota BPUPKI. Mereka adalah orang-orang terdidik, mereka adalah kaum yang dipilih, tapi untuk semua publik, bukan untuk kepentingan dirinya, golongannya, ataupun keluarganya," Anies menegaskan.
Baca Juga: Cek Fakta : Ganjar Naikkan Gaji Guru Honorer di Jateng Sesuai UMP Plus 10 Persen, Benarkah?
Dikatakan Anies, diIndonesia saat ini ada 45 juta orang belum pekerjaan yang layak, kemudian lebih dari 70 juta orang tidak punya jaminan sosial. Di bidang pendidikan yang wilayah terpencil yang jauh dari kota tidak mempunyai kesempatan kesempatan yang sama.
Soal kesehatan mental, dan kekerasan seksual juga menjadi sorotan Anies dalam pernyataan programnya.
"Dalam perjalanan kami 1 tahun, menemukan jutaan rakyat yang berbondong-bondong menginginkan perubahan dan berharap kehidupan yang lebih baik. Mereka membuat poster, yang membuat poster rakyat, mendoakan dari tempat yang tidak kita lihat, poster-poster itu dibuat bukan dari Jakarta, tapi di danai oleh keringat mereka sendiri," kata Anies.