MATA BANDUNG – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumumkan bahwa nilai investasi untuk smelter tembaga kedua mereka, Smelter Manyar, yang terletak di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, mencapai 3,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyampaikan pengumuman ini dalam acara “Peresmian Operasi Smelter Gresik” yang dipantau secara daring dari Jakarta.
“Total investasi yang sudah kami keluarkan untuk proyek ini adalah 3,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun,” ujar Tony Wenas. Smelter Manyar merupakan salah satu investasi terbesar yang dilakukan oleh Freeport Indonesia dan merupakan capaian signifikan bagi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.
Tony Wenas menjelaskan bahwa output dari smelter tembaga tersebut diperkirakan sekitar 650 ribu ton katoda tembaga per tahun. Selain itu, smelter ini juga akan memurnikan lumpur anoda untuk menghasilkan emas dan perak, serta beberapa logam lainnya.
“Jumlah emasnya kira-kira antara 50–60 ton dan peraknya sekitar 220 ton per tahun,” kata Tony.
Baca Juga: Freeport Perdana Kirim Konsentrat Tembaga ke Gresik, Langkah Besar Menuju Hilirisasi Nasional
![Beroperasi Juni 2024, Smelter Freeport Gresik Siap Dukung Kebijakan Hilirisasi Industri](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/27/1390464863.jpg)
Tony memperkirakan bahwa pada pertengahan Agustus, Smelter Manyar sudah bisa memproduksi katoda tembaga pertama. Ini merupakan langkah besar bagi PTFI dalam meningkatkan produksi dan pemurnian mineral di Indonesia.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan pesan penting kepada Freeport untuk melibatkan pengusaha daerah dalam proyek ini. Menurut Bahlil, keterlibatan pengusaha daerah dapat membantu menghindari potensi gejolak dan memastikan dukungan lokal yang kuat untuk proyek ini.
“Libatkan pengusaha daerah. Mungkin karena mereka dilibatkan, jadi tidak ada gejolak,” kata Bahlil.
Bahlil Lahadalia juga mengungkapkan bahwa peresmian Smelter Manyar membuat pemerintah merasa perlu memberikan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) kepada Freeport.