Ini Penjelasan Ida Fauziah Soal Pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU)

- 16 Agustus 2021, 12:59 WIB
ini Penjelasan ida fauziah soal pencairan Bantuan Subsidi Upah
ini Penjelasan ida fauziah soal pencairan Bantuan Subsidi Upah /

 

MATA BANDUNG- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan, pihaknya masih mematangkan kebijakan penyaluran bantuan pemerintah berupa subsidi gaji atau upah bagi pekerja maupun buruh, Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja maupun buruh di tahun 2021 ini.

Dia belum menjelaskan kapan BSU ini akan cair, dikarenakan data penerima tersebut masih dalam proses screening.

kebijakan BSU tersebut sebagai upaya membantu mengatasi dampak sektor ketenagakerjaan, yang diakibatkan pandemi Covid-19, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Baca Juga: Sempurnakan Ikhtiar, Jabar Gelar Munajat Akbar

Baca Juga: Sidang Paripurna Tahunan MPR RI: Pandemi Covid-19 Tidak Hanya Perekonomian Saja yang Turun

"Upaya ini tidak lain agar tingkat pengangguran dan kemiskinan akibat pandemi dapat kita tekan," ujar Menaker Ida Fauziyah di Jakarta,

Sebagai salah satu pelaksana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di tahun 2020 lalu telah menggulirkan empat program PEN dan menyentuh langsung sektor ketenagakerjaan di Indonesia kata Menaker Ida Fauziyah. Ada 4 program dari pemerintah yakni:

1. program BSU yang telah diberikan kepada 12,2 juta orang di Indonesia.

2. program kartu pra kerja yang menyasar pada 5,5 juta orang.

3. program bantuan produktif usaha mikro yang mencapai 12 juta orang.

4. berbagai program padat karya di Kementerian/Lembaga yang menyasar 2,6 juta orang.

Baca Juga: Ada Kesalahan yang Muncul di Sertifikat Vaksinasi Covid-19 anda? Begini Cara Mengatasinya


"Keempat program tersebut merupakan wujud keseriusan Kemnaker sebagai salah satu pelaksana program PEN yang terus berupaya keras menanggulangi dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan," tutur Menaker Ida Fauziyah.

Menaker Ida Fauziyah menambahkan, pihaknya juga banyak meluncurkan program dalam penanganan dampak Covid-19 pada 2020 lalu.


Pelatihan vokasi dengan metode blended training yang sudah mencapai 121 ribu orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi 11 ribu tenaga kerja, dan sertifikasi kompetensi yang mencapai hampir 750 ribu orang.

Program lainnya yang terkait jaring pengaman perluasan kesempatan kerja seperti program wirausaha, padat karya, dan inkubasi bisnis yang totalnya sudah mencapai 322 ribu orang.

Kemnaker juga melakukan jejaring kerja sama penempatan tenaga kerja di tengah pandemi Covid-19, dengan berhasil menempatkan 948 ribu tenaga kerja di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Ini Kelebihan Sirkuit Mandalika, Siap Jadi Tuan Rumah MotoGP

"Jika kita total upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan tadi jumlahnya bisa mencapai 34,6 juta orang," tutup Menaker Ida.*

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah