MATA BANDUNG - Data yang sudah terdaftar di aplikasi Electronic Health Alert Card (e-HAC) yang dikembangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga telah bocor.
Berdasarkan laporan dari VPNMentor, setidaknya ada 1 juta lebih pengguna aplikasi e-HAC yang terdampak kebocoran data.
Aplikasi e-HAC merupakan Kartu Kesehatan versi modern dan menjadi salah satu persyaratan wajib bagi masyarakat ketika bepergian di dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: 52 Ponsel jadul Akan di Blokir Oleh WhatsApp Berikut Daftarnya
Baca Juga: Berikut Lokasi dan Jadwal SIM Kelling Kota Bandung Rabu 01 September 2021
Menanggapi ini, juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan menerangkan kronologi mengenai kasus kebocoran data yang menimpa pengguna aplikasi e-HAC pada selasa 31 Agustus 2021.
.- 22 Juli 2021, VPN Mentor pihak yang mempublikasi informasi tersebut pada awalnya mengirimkan informasi tentang kebocoran data aplikasi e-HAC milik Kementerian Kesehatan ke Indonesia Computer Emergency Response Team (CERT.ID), namun tidak mendapat respon.
.- 23 Agustus 2021 pukul 06.00 WIB, VPNMentor kembali mengirimkan laporan tersebut melalui email ke ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure) dan [email protected].