Pahami Penyebab Stunting dan Upaya Intervensi Pemerintah

- 5 Juli 2022, 17:10 WIB
Sebelum membahasa tentang upaya pencegahan stunting, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tentang penyebab stunting itu sendiri.
Sebelum membahasa tentang upaya pencegahan stunting, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tentang penyebab stunting itu sendiri. /Pixabay/skalekar1992/

MATA BANDUNG - Sebelum membahasa tentang upaya pencegahan stunting, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tentang penyebab stunting itu sendiri.

Tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk Stunting juga disebabkan oleh faktor multi dimensi yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita.

Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita.

Baca Juga: Jadwal Kajian Islam Bandung Offline dan Online Selasa, 5 Juli 2022 Ba'da Maghrib dan Isya

Berikut ini beberapa penyebab stunting sebagai yang penting untuk kita ketahui:

1. Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.

2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC (Ante Natal Care) atau pelayanan kesehatan ibu selama masa kehamilan, PNC (Post Natal Care) atau pelayanan setelah melahirkan dan pembelajaran dini yang berkualitas.

3. Masih kurangnya akses rumah tangga/ keluarga pada makanan yang bergizi bagi anak balita maupun ibu hamil.

4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi juga
menjadi salah satu penyebab seperti yang dijelaskan di atas.

Baca Juga: Sering Konsumsi Makanan Olahan Bisa Turunkan Daya Ingat, Ini Penjelasannya

Pemerintah telah berkontribusi pada masih tingginya prevalensi Stunting di Indonesia dan oleh karenanya diperlukan rencana intervensi yang komprehensif untuk mengurangi prevalensi Stunting di Indonesia.

Intervensi yang dilakukan pemerintah dikelompokan menjadi intervensi sensitif dan intervensi spesifik.

Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Intervensi gizi sensitif dilakukan oleh sektor lain di luar kesehatan yang terkait dengan upaya penanggulangan stunting.

Intervensi spesifik yang diberikan pemerintah dapat dikelompokan berdasarkan sasaran program, yaitu :

Baca Juga: Siap-siap, Vaksin Booster Akan Jadi Syarat Bepergian dan Akses Area Publik

1. Sasaran ibu hamil dilakukan melalui perlindungan ibu hamil terhadap kekurangan zat besi, asam folat, dan kekurangan energi dan protein kronis;

Perlindungan terhadap kekurangan iodium, dan perlindungan terhadap malaria

2. Sasaran ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan, dilakukan melalui dorongan pemberian IMD/Inisiasi menyusui dini (pemberian kolostrum ASI).

Memberikan edukasi kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif, pemberian imunisasi dasar, pantau tumbuh kembang bayi/balita setiap bulan, dan penanganan bayi sakit secara tepat.

3. Sasaran ibu menyusui dan Anak usia 7- 23 bulan, dilakukan melalui dorongan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian Makanan Pendamping-ASI (MP-ASI),

Penyediaan dan pemberiaan obat cacing, pemberiaan suplementasi zink, fortifikasi zat besi ke dalam makanan, perlindungan terhadap malaria, pemberian imunisasi, pencegahan dan pengobatan diare.

Baca Juga: BPH Migas Ungkap Jenis Mobil yang Masih Boleh Isi Pertalite

Intervensi sensitif dilakukan melalui bebagai program kegiatan, di antaranya:

- Penyediaan akses air bersih
- Penyediaan akses terhadap sanitasi salah satunya melalui program STBM,
- Fortifikasi bahan pangan oleh Kementerian Pertanian,
- Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
- Penyediaan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal),
- Pemberian pendidikan pengasuhan pada orang tua,
- Pemberian pendidikan anak usia dini universal oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan,
- Keluarga Berencana (KB),
- Pemberian edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi remaja,
- Pengentasan kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan dan gizi.

Editor: Ipan Sopian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x