MATA BANDUNG - Imbas dari Covid-19 yang terus meningkat, pemerintah menerapkan PPKM Darurat di wilayah Jawa - Bali. Hal itu menyebabkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang tadinya direncanakan di beberapa wilayah Jawa Barat menjadi batal.
Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Harris Bobihoe Menyebutkan, dari dampak penerapan PPKM Darurat yang berlalut, ditakutkan kualitas pendidikan di Jawa Barat menuru.
“Jadi kan kita mengikuti keputusan pemerintah tentang PPKM Darurat, sementara Jabar itu masuk dilevel 3 dan 4 yaitu level yang termasuk cukup membahayakan," kata Harris.
Baca Juga: Bansos PPKM Darurat Kota Bandung di Salurkan, ini 10 Kelurahan Penerima Bansos Terbanyak
Baca Juga: Daerah Luar Pulau Jawa Dalam Intaian Covid-19 Varian Delta
Harris menyebut, menurut keputusan Gurbernur untuk PTM belum bisa dilakukan saat ini karena mengikuti perubahan di masing masing kabupaten atau kota serta perizinan dari gugus tugas kabupaten atau kota.
Walaupun PTM di Jawa Barat dibatalkan, Kepala Dinas Pendidikan telah menyiapkan beberapa opsi, seperti penerapan pembelajaran sesuai prokotol kesehatan, siswa masuk maksimal 50 persen, pemberian shift pada teknis mengajar, dan pemberian kurikulum yang dibatasi untuk tatap muka.
Anggota Fraksi Gerindra Persatuan itu juga mengkhawatirkan PTM jika dilakukan dimasa pandemi, dirinya mengkhawatirkan kesehatan dari siswa dan ditakutkan virus tersebut berpotensi menyebar.
“Pastinya kesehatan, dari disdik juga tidak mau mengambil resiko besar karena kan pandeminya masih cukup tinggi apalagi ada varian baru. Kalau mau diadakan tatap muka, boleh dikatakan termasuk adanya kerumunan massa walaupun tidak besar, tapikan ini berpotensi menyebar,“ ucap Harris.