LDII Bali Lakukan Tradisi Ngejot, Membagikan Daging Kurban, ke Umat Agama Lain Saat Idul Adha

- 18 Juni 2024, 08:00 WIB
Jamaah LDII Bali saat membagikan daging kurban tradisi Ngejot di Denpasar, Bali, Senin (17/6/2024).
Jamaah LDII Bali saat membagikan daging kurban tradisi Ngejot di Denpasar, Bali, Senin (17/6/2024). /ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari/aa.

MATA BANDUNG - Toleransi umat beragama di Bali yang sempat tercoreng oleh ulah satu oknum anggota legislatif Bali, di saat Hari Raya Idul Adha ini terbukti masih kuat. Umat Islam di Bali, khususnya yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali, memiliki tradisi yang dikenal dengan sebutan Ngejot. Tradisi ini adalah kegiatan membagikan sesuatu dalam hal ini daging kurban kepada umat beragama lain.

“Nanti setelah dikemas daging kurban mulai diberikan ke tetangga kanan kiri, kebetulan di Bali tradisi Ngejot itu berjalan, memberi dan diberi menjadikan ikatan kita sangat baik, jadi mengenal saudara terdekat kita yaitu tetangga,” kata Wakil Ketua LDII Bali Haji Hardilan.

Haji Hardilan di Denpasar, Senin (17/6), menyampaikan tradisi saat Hari Raya Idul Adha ini sudah berjalan rutin puluhan tahun, di mana di sekitar kantor LDII Bali terdapat warga dari berbagai agama yang selama ini hidup rukun karena tidak mengenal perbedaan.

Baca Juga: Ini Tips Masak Daging Kurban supaya Empuk dan Lembut, Cek di Sini

Tahun ini mereka menyembelih 131 ekor sapi dan 278 ekor kambing yang rencananya dibagikan ke 12 ribu orang di tujuh kabupaten/kota se-Bali, dengan jumlah paket terbanyak di Denpasar terutama kepada warga sekitar kantor.

“Kami pemberiannya terutama di tempat kegiatan, di lingkungan LDII tetangga terdekat dan tidak melihat siapa atau apa pokoknya seluruh masyarakat yang minta atau perlu diberikan,” ujarnya.

Selanjutnya setelah membagikan daging kurban dalam wadah besek di sekitar lokasi pemotongan kurban, LDII Bali jemput bola ke penerima yang sudah terdata sebelumnya agar tidak terjadi penumpukan masyarakat.

Baca Juga: Ternyata Begini Tips Penyimpanan Daging Kurban Agar Awet dan Menyehatkan

Keharmonisan umat beragama di Bali tidak hanya terjadi setelah pemotongan kurban, namun juga sebelumnya di mana pemerintah daerah dan keluarga puri atau kerajaan juga ikut menyumbang hewan kurban secara rutin.

Seperti tahun ini, kata Hardilan, Wali Kota Denpasar dan Puri Grenceng turut berpartisipasi dengan ikut berkurban sapi dan kambing.

Jumlah 131 ekor sapi dan 278 ekor kambing ini juga meningkat. Tahun lalu mereka menyembelih 115 ekor sapi dan 244 ekor kambing dengan penerimanya 10 ribu orang.

Baca Juga: Ini Cara Kurangi Kadar Kolesterol Setelah Makan Daging Kurban

Salah satu umat Hindu yang menerima paket daging kurban, Turah Gede, mengaku senang karena tradisi ini terus berlanjut di lingkungan tersebut.

Menurut dia kebersamaan di lingkungan tersebut memang terjalin baik, bahkan kerap kali anak-anak muda Muslim disana bermain ke rumahnya.

“Saya pribadi punya saudara disini, tinggal puluhan tahun dan pasti ada kegiatan ini, senang sekali karena intinya kebersamaan itu indah apapun keyakinan dan agama kita, kita NKRI,” ujar Turah Gede.***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah